Ini ceritanya lagi buka folder- folder jadul di lepi. eh, ketemu sama ini cerpen. cerpen pertama yang aku buat sekitar 2 tahunan yang lalu. hihi, bawaannya ngakak aja pas baca.
Kutekan tanda enter.
Alhamdulillah selesai,
dengan cepat aku menutup laptop unguku. Dan merebahkan diri ke atas
kasur di belakangku yang sudah mulai menua. Aku mencoba memecamkan mata,
meresapi segala hal yang telah ku perbuat selama ini,
“Fi,ada yang nyari kamu”
Sebuah suara dari arah pintu mengagetkaku.
“Siapa ?”
Tanyaku rada lemas.
“I don’t know”
Dengan
sedikit malas, aku mengambil jilbab ungu kesukaanku dan kerudung dengan warna
senada. Setibanya di luar sudah menunggu seorang
lelaki yang sepertinya sangat kukenal.
Deg !!
Bukankah dia..dia Faris ?
mau apa dia kesini ? jarang sekali.
“Hem, ada apa akhi ?”
ucapku lirih namun ada nada tegas disana.
“oh, gini ukh, ana mau
ngembalikan ini. Syukron.afwan terlambat.Assalamu’alaikum” ujar lelaki berwajah
teduh itu, sambil menyerahkan sebuah kotak berwarna peach, aku mengambilnya
dengan sidikit canggung.
“wa’alaikumsalam.” ucap
hatiku.
Mataku bergeling melihat
sebuah kotak yang berada di dalam genggamanku. perlahan aku membukanya. Mataku
membulat sempurna saat mengetahui isinya, ini buku catatanku yang aku berikan
Faris, 2 tahun yang lalu, saat aku belum mengenal islam kaffah. Ya Allah
!
“hem, hem dari siapa mbak fi
?“ tanya Nana adik angkatanku yang kebetulan satu rumah kontrakkan denganku
dengan nada yang sedikit kepo dan
menggoda.
“Bukan, kamu ini aneh aneh
saja !” jawabku cepat. Tanpa ba-bi-bu
lagi aku langsung masuk ke kamar.
Dengan
perlahan,aku
membaca lagi buku yang sudah aku anggap hilang itu, lembar demi lembar. Kadangkala aku tetawa
sendiri melihat kelakuan jahiliyahku, tahap awal saat masuk kuliah. Tiba
tiba, Tanganku
berhenti bergerak pada tanggal 25 agustust 2010.
Awal
aku
menyukai Faris. Saat aku rela melakukan apa saja agar aku bisa dekat
dengannya, agar aku bisa jadi pacarnya. Astagfirllah ! ingin menangis saja
rasanya. Betapa banyak dosaku yang selama ini aku lakukan.
Tangan ini terus saja
membuka lembar lembar baru, sampai lembar terakhir tanganku ini kembali berhenti,ada sebuah tulisan indah disana.
Wahai
Hati...
Seberapa
besarpun kau mencintainya...
Cintailah
dia dengan cara yang benar...
Seberapapun
kau menyayanginya..
Sayangilah
dia dengan Cara yang Indah..
Seberapa
tinggi kau mengasihinya..
Kasihilah
dia di waktu yang tepat..
Karena..
Diatas
Cintamu masih ada cintaNya..
Yang
lebih besar dari apapun..
Karena..
Diatas
Sayangmu Masiha ada SayangNya..
Yang
lebih luas dari lautan..
Karena..
Diatas
kasihmu masih ada KasihNya..
Yang
lebih tinggi dari ketujuh langit..
Wahai
Ukhti,jadilah muslimah Tangguh...
Yang
akan mengharumkan syurga dengan bau darah Syahidahnya..
Wahai
ukhti,jadilah muslimah pejuang.. yang perjuangannya terlalu hebat untuk
dikalahkan..
Wahai
ukhti, jadilah muslimah tegar.. yang tak pernah kalah dengan nafsu dan air
mata..
Rabu,
10 october 2012
Kini
belum saatnya aku membalas cintamu.
Kali ini air mataku tak bisa dibendung lagi,
kata kata ini terlalu indah.Ya Allah
aku sadar dulu aku berani menukar CintaMu demi cinta yang semu. Aku menyesal, Air mataku perlahan keluar. Yah, aku
menangis tersedu sedu malam itu.
^^^^^^
Kulalui koridor kampus dengan mata sembab,
namun dengan senyuman yang tidak pernah
lepas dari bibirku. Aku lega. Aku lega karena saat ini aku telah sadar dan mengerti. Mana
yang benar dan salah.
“Fi, anti tau kabar hari ini ?”
Aku menoleh, lalu tersenyum. Della sahabatku.
“Kenapa ukh, ? Indonesia bebas korupsi ?
Palestina Bebas ?”
“Yeee, anti mah gitu, ukh! Semua digabungin,
mentang mentang Sekretaris BEM yang baru”
Aku hanya tertawa. Apa hubungannya coba ?
“oke, ada apa, ukh ?’
“ketua BEM ngundurin diri”
“Bener ?”
Della menganngguk, aku tak mengerti. Faris mengundurkan
diri ? ada masalah apa memangnya ? saat
itu, mataku tak sengaja aku melihat jam.
“ya udah ukh, aku masuk kelas dulu “
Dengan sedikit cepat, aku menuju Fakultas
Psikologi.alhamdulillah, tidak terlambat.
“Fi, kamu bawa bukuku yang kemarin aku pinjam
khan ?” Lina, teman sebelah bangkuku
menjawil tangaku.
Aku mengangguk, segera kulihat tasku.
“Masya
Allah, Lin, ketinggalan di kantor BEM, aku ambil dulu ya “ bergegas aku
menuju kantor BEM yang sebenarnya memang tak jauh dari kelasku.
“Assalamu’alaikum” kubuka pintu dengan
perlahan,namun ada seseorang yang mencegah langkah kaki dan hatiku untuk masuk, Faris.
Tak lama, Faris segera menyadari bahwa aku disana,dengan gerakan
cepat dia merapikan barang barangnya dan beranjak keluar.
“Akhi. Kenapa mengundurkan diri ?” tanyaku
perlahan dengan sisa keberanian yang aku kumpulkan.
Faris terdiam, langkah kakinya terhenti.
“Agar anti Istiqomah di jalanNya “ kemudian
dengan tenang ia menjalankan kakinya kembali.
Lututku serasa lemas. Air mataku kembali
jatuh, Ya Rabb.. aku terlalu hina,
jagalah aku selalu Istiqomah dalam Jalan dakwah.Jangan biarkan aku terlena oleh
Cinta yang semu.
Ku genggam tanganku. Aku bertekad untuk berubah.
30 Oktober 2012.
O5.15 pagi di Mushola.
Disaat diriku tengah menata hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar