Jumat, 20 Februari 2015

[CERPEN] Hatiku, Hatimu dan Hati-Nya

Ini ceritanya lagi buka folder- folder jadul di lepi. eh, ketemu sama ini cerpen. cerpen pertama yang aku buat sekitar 2 tahunan yang lalu. hihi, bawaannya ngakak aja pas baca. 



Kutekan tanda enter.
Alhamdulillah selesai, dengan cepat aku menutup laptop unguku. Dan merebahkan diri ke atas kasur di belakangku yang sudah mulai menua. Aku mencoba memecamkan mata, meresapi segala hal yang telah ku perbuat selama ini,

“Fi,ada yang nyari kamu”

 Sebuah suara dari arah pintu mengagetkaku.

            “Siapa ?” Tanyaku rada lemas.

“I don’t know”

Dengan sedikit malas, aku mengambil jilbab ungu kesukaanku dan kerudung dengan warna senada. Setibanya di luar sudah menunggu seorang lelaki yang sepertinya sangat kukenal.
Deg !!

Bukankah dia..dia Faris ? mau apa dia kesini ? jarang sekali.

“Hem, ada apa akhi ?” ucapku lirih namun ada nada tegas disana.

“oh, gini ukh, ana mau ngembalikan ini. Syukron.afwan terlambat.Assalamu’alaikum” ujar lelaki berwajah teduh itu, sambil menyerahkan sebuah kotak berwarna peach, aku mengambilnya dengan sidikit canggung.
“wa’alaikumsalam.” ucap hatiku.

Mataku bergeling melihat sebuah kotak yang berada di dalam genggamanku. perlahan aku membukanya. Mataku membulat sempurna saat mengetahui isinya, ini buku catatanku yang aku berikan Faris, 2 tahun yang lalu, saat aku belum mengenal islam kaffah. Ya Allah !

“hem, hem dari siapa mbak fi ?“ tanya Nana adik angkatanku yang kebetulan satu rumah kontrakkan denganku dengan nada yang sedikit kepo dan menggoda.

“Bukan, kamu ini aneh aneh saja !” jawabku cepat. Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung masuk ke kamar.

Dengan perlahan,aku membaca lagi buku yang sudah aku anggap hilang itu, lembar demi lembar. Kadangkala aku tetawa sendiri melihat kelakuan jahiliyahku, tahap awal saat masuk kuliah. Tiba tiba, Tanganku berhenti bergerak pada tanggal 25 agustust 2010.

Awal aku menyukai Faris. Saat aku rela melakukan apa saja agar aku bisa dekat dengannya, agar aku bisa jadi pacarnya. Astagfirllah ! ingin menangis saja rasanya. Betapa banyak dosaku yang selama ini aku lakukan.

Tangan ini terus saja membuka lembar lembar baru, sampai lembar terakhir tanganku ini  kembali berhenti,ada sebuah tulisan indah disana.

Wahai Hati...
Seberapa besarpun kau mencintainya...
Cintailah dia dengan cara yang benar...
Seberapapun kau menyayanginya..
Sayangilah dia dengan Cara yang Indah..
Seberapa tinggi kau mengasihinya..
Kasihilah dia di waktu yang tepat..
Karena..
Diatas Cintamu masih ada cintaNya..
Yang lebih besar dari apapun..
Karena..
Diatas Sayangmu Masiha ada SayangNya..
Yang lebih luas dari lautan..
Karena..
Diatas kasihmu masih ada KasihNya..
Yang lebih tinggi dari ketujuh langit..
Wahai Ukhti,jadilah muslimah Tangguh...
Yang akan mengharumkan syurga dengan bau darah Syahidahnya..
Wahai ukhti,jadilah muslimah pejuang.. yang perjuangannya terlalu hebat untuk dikalahkan..
Wahai ukhti, jadilah muslimah tegar.. yang tak pernah kalah dengan nafsu dan air mata..
Rabu, 10 october 2012
Kini belum saatnya aku membalas cintamu.

Kali ini air mataku tak bisa dibendung lagi, kata kata ini terlalu indah.Ya Allah 
aku sadar dulu aku berani menukar CintaMu demi cinta yang semu. Aku menyesal, Air mataku perlahan keluar. Yah, aku menangis tersedu sedu malam itu.
^^^^^^

Kulalui koridor kampus dengan mata sembab, namun dengan senyuman yang  tidak pernah lepas dari bibirku. Aku lega. Aku lega karena saat ini aku telah sadar dan mengerti. Mana yang benar dan salah.

“Fi, anti tau kabar hari ini ?”

Aku menoleh, lalu tersenyum. Della sahabatku.
“Kenapa ukh, ? Indonesia bebas korupsi ? Palestina Bebas ?”

“Yeee, anti mah gitu, ukh! Semua digabungin, mentang mentang Sekretaris BEM yang baru”

Aku hanya tertawa. Apa hubungannya coba ?

“oke, ada apa, ukh ?’

“ketua BEM ngundurin diri”

“Bener ?”

Della menganngguk, aku tak mengerti. Faris mengundurkan diri ? ada masalah apa memangnya ?  saat itu, mataku tak sengaja aku melihat jam.
“ya udah ukh, aku masuk kelas dulu “
Dengan sedikit cepat, aku menuju Fakultas Psikologi.alhamdulillah, tidak terlambat.

“Fi, kamu bawa bukuku yang kemarin aku pinjam khan ?” Lina, teman sebelah bangkuku menjawil tangaku.

Aku mengangguk, segera kulihat tasku.

Masya Allah, Lin, ketinggalan di kantor BEM, aku ambil dulu ya “ bergegas aku menuju kantor BEM yang sebenarnya memang tak jauh dari kelasku.

“Assalamu’alaikum” kubuka pintu dengan perlahan,namun ada seseorang yang mencegah langkah kaki dan hatiku untuk masuk, Faris.

Tak lama, Faris segera menyadari bahwa aku disana,dengan gerakan cepat dia merapikan barang barangnya dan beranjak keluar.

“Akhi. Kenapa mengundurkan diri ?” tanyaku perlahan dengan sisa keberanian yang aku kumpulkan.

Faris terdiam, langkah kakinya terhenti.
“Agar anti Istiqomah di jalanNya “ kemudian dengan tenang ia menjalankan kakinya kembali.

Lututku serasa lemas. Air mataku kembali jatuh, Ya Rabb.. aku terlalu hina, jagalah aku selalu Istiqomah dalam Jalan dakwah.Jangan biarkan aku terlena oleh Cinta yang semu.

Ku genggam tanganku. Aku bertekad untuk berubah.

30 Oktober 2012.
O5.15 pagi di Mushola.

Disaat diriku tengah menata hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

late's fira's gram