Kamis, 24 Agustus 2017

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR



                   Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.

                   Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.


          Berbeda dengan grup-grup yang debut di dalam satu agensi, IOI adalah grup gabungan dari berbagai agensi yang debut lewat program yang bernama “Produce 101”. Mereka hanya di kontrak selama setahun. Dan tanpa di sangka, IOI sukses besar, mereka mendapatkan banyak trophy dan penghargaan, juga fans yang loyal. Tapi, kontrak tetaplah kontrak, setelah setahun. Mereka resmi bubar dan debut dengan agensi masing-masing.

          Lagu ini melodinya ballad parah, dan di komposisi oleh Woozi Seventeen. Suara Chungha dan Yeonjung benar benar pas dengan melodinya.

          “ketika tetes hujan jatuh di kepalaku, aku jadi basah, hatikupun juga. Tetaplah bersamaku, aku belum siap di saat hujan berdiri sendiri tanpamu”

Lirik di atas adalah bait pertama dari lagu downpour. Ini adalah lagu untuk sahabat yang akan berpisah. Setahun bersama dengan perjuangan di produce 101, membuat ikatan mereka sangat erat.

Ketika saya melihat MV dari Downpour saya langsung baper, mencapai impian tidaklah pernah mudah.

Serius, ketika mendengar lagu ini, saya jadi ingat dengan teman teman saya di SMA. Kami selalu berjuang bersama sama, hingga akhirnya impian yang berbeda-beda ada di depan mata. Dengan begitu, mau tak mau kita harus berpisah.

Lirik dari lagu downpour ini penuh dengan kiasan yang kadangkala membuat saya berpikir artinya. Tapi itulah letak ke unikan nya. Woozi benar benar pintar dalam membuat lagu, saya akui itu.

Sejujurnya menurut saya, “Hujan deras” yang di maksudkan disini adalah kepopuleran mereka bersama IOI. Sudah saya katakan sebelumnya, IOI adalah grup yang sangat populer, semua lagunya hits di chart korea. dan ketika hujan deras berhenti, IOI bubar dan mereka kembali ke agensi masing-masing. Mereka debut kembali dan memulai dari 0. Terbukti dari Pristin, WekiMeki, DIA dan WJSN yang harus berjalan lebih lambat dari IOI. Mereka masih merintis.

“ini hanya hujan deras yang lewat, itu yang aku rasakan. Aku sangat senang bertemu denganmu. Jangan lupakan kenangan – kenangan kita bersama hujan.”

“Saat hujan berhenti nanti, mari kita bertemu lagi. Kita akan bersama dan tersenyum”

“Akankah ini akan berhenti? Hujan ini? Air mata ini? Aku tak ingin basah karena hujan dan menggigil kedinginan. Suatu hari nanti, dinginnya air hujan ini akan menjadi air mata yang hangat dan akan turun. Tidak papa, ini hanya hujan lebat yang turun”

Lirik ini menggambarkan bahwa mereka tau, bahwa IOI hanyalah sementara. Nayoung dkk tidak mau “menggigil kedinginan” atau terbawa pada popularitas yang semu yang akhirnya akan bubar. Ibarat hujan deras yang hanya sementara.

Aku mulai basah sekarang, aku bahkan tak mampu membuka payung. Tapi kita semua tau, biarkan aku menangis sebentar. Air mata kesedihan kita, jangan kau lihat itu”

Nyatanya, para member IOI tidak bisa menganggap IOI adalah kenangan enteng yang segera di lupakan. Mereka tidak bisa membentengi diri. IOI terlalu berharga bagi mereka. Bagaimana tidak, Nayoung belajar menjadi leader pertama kali dalam IOI, Sohye pertama kali menjadi idol dengan IOI, Somi, setelah kekalahannya dalam Sixteen, ia mendapat banyak imbalan bersama IOI, juga untuk semua member, IOI adalah bagian terbaik dalam masa awal mereka meraih mimpi.

“Sekarang kita, selamat tinggal”

Lirik terakhir di nyanyikan oleh center sekaligus ranking 1 dalam produce 101, Jeon Somi. Dan itu adalah penutup yang hebat. Setiap ada pertemuan, selalu ada perpisahan. Takdir yang tidak bisa di tolak.

Yah, cukup sekian review saya, jika ada lagu yang maknanya mendalam dan saya suka, mungkin saya mau membuat review lagu lagi. Atau film, video pendek, opini dsb. Intinya, saya mau balik jadi blogger lagi hihi, see you!





Rumah, 24 Agustus 2017  17;05
Rara Syarifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

late's fira's gram