Detik yang terlambat
Kupu kupu berterbangan indah di dalam perutku.
Indah senyummu menambah pergerakan kepak sayapnya.
Tidak ada alasan yang masuk akal untuk manusia yang jatuh.
Apalagi ke dalam cinta.
Dua kali, tiga kali, empat kali.
Kesempatan tidak bisa meluruskan diri dengan keinginan. Selalu tertolak.
Bertatap muka dan kemustahilan mungkin bekerja sama dan mereaksikan diri untuk menimbulkan kecewa.
Satu, dua.
Tidak datang, Tidak jumpa.
Kenapa kesalahan itu harus bersahabat dengan harapan?
Tidakkah kebetulan dapat merusak hubungan mereka dan menjadi orang ketiga?
Aku tidak yakin, apalagi kamu.
Tapi semua dapat berubah jika sang maha cinta memberi izin, menjadi satu.
©rarasyarifah
11-09-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar