Selasa, 14 Juli 2015

Mencintai Kehilangan.




“tangis yang Kau beri, membuka mataku
bahwa cinta yang sebenar cinta hanya ada SATU
karena kehilangan ini, ku mampu mendekat kepadaMu”

        Aku menyukai Autumn. Dan sekarang, aku lebih menyukainya. Daun – daun yang berguguran dan berjatuhan, lalu terbang bersama angin. Jauh –jauh sekali . . sampai sang pohon sendiri tak bisa melihatnya.


        Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, pohon yang kehilangan daun pun tak pernah membenci angin. Dari pada menangisi yang telah pergi, mereka lebih memilih untuk melepaskannya, mengiklaskannya. Mereka lebih memilih untuk mencintai sebuah kehilangan.

        Begitu pula aku. Saat ini, aku akan selalu belajar untuk mencintai sebuah kehilangan. Karena kehilangan tak melulu tentang perpisahan, kesedihan dan kegalauan. Kita tak pernah tau scenario Allah. Siapa tau dibalik sebuah kehilangan yang menurut kita pahit, terselip sebuah kebahagian yang tiada tara.

        Ketika aku kehilangan seseorang, bukan berarti Allah jahat kepadaku. Ketika Allah memberikanku tangis, bukan berarti Allah kejam terhadapku. Bukaan, sama sekali bukan. Aku yakin hal itu.

        Mengambil kutipan dari lagu Anandito Dwis yang berjudul Mencintai Kehilangan, “kita hanya perlu belajar saling melepaskan dan menerima ketentuanNya” Jika memang di takdirkan untuk kembali, sesuatu itu pasti akan kembali. Entah bagaimana caranya. Lalu jika tidak ? tenanglah, Allah maha mengetahui, mana yang terbaik untukm hambaNya.

        Sekali lagi, seperti Autumn. Daun yang berguguran yang dibawa angin tak akan mungkin kembali kedahannya. Namun, bisa jadi, angin akan membawa dedaunan itu lebih dekat dengan akar pohon, membusuk, mengendap disana, lalu tak sengaja menjadi pupuk. Membuat pohon semakin subur dan menghasilkan dedaunan yang baru nan apik.

        Jika bukan yang kau doa’kan, boleh jadi yang mendoakanmu.

       Aku bersyukur untuk kehilangan ini. Aku bersyukur, karena dengan kehilangan ini, aku semakin mengerti, bagaimana Allah menuntunku kepada jalan yang benar. Jalan menuju kebahagian haqiqi.



Rara -,

2 komentar:

late's fira's gram