Winter Stories 1 : Menyebalkan.

"Benar kata kebanyakan orang, jatuh cinta bisa membuatmu berubah, bahkan bertolak belakang dari dari sifatmu sebelumnya. karena itu, berhati - hatilah jika jatuh cinta. boleh jadi apa yang kamu bayangkan sedemikian rupa, faktanya tidak seperti itu.



Jangan pernah berharap jika tidak ingin terluka, apapun yang terjadi, jangan pernah berharap kepada seseorang, apalagi kepada yang kau cinta. semakin kita cinta, semakin sakit hasilnya. semakin berharap kita, semakin perih jatuhnya.

Benar, sekali lagi benar perkataan di buku - buku itu, bahwa orang yang jatuh cinta seringkali menghubung - hubungkan peristiwa yang sebenarnya tidak ada hubungannya ketika bersama lelaki yang ia sukai. ah, rasanya aku ingin menenggelamkan diri sekarang, malu.

Kode ? pantaskah ? Sadarlah, Rinai !

Aku baru menyukai lelaki itu beberapa bulan yang lalu. awalnya tak sengaja, namun akhirnya hatiku terhanyut. menyebalkan memang. awalnya tak kenal, bahkan hanya tau namanya karena sering di sebutkan oleh teman - temanku. awalnya tak kenal dan tak peduli namun sekarang menjadi yang di wanti - wanti.

Lelaki yang beberapa bulan lalu tidak pernah kupedulikan kehadirannya, kini bahkan menjadi alasan utama moodku berubah. ah, lagi - lagi aku yang salah." 

Aku meremas keras tulisan yang berisi penuh tulisanku lalu melemparkannya ke sembarangan arah. Rasanya aku tak bisa berfikir jernih sekarang. rasanya aku sangat berlebihan sekarang. dan semua karena lelaki itu. aku mendesah panjang. kedua bola mataku melirik jarum pendek arlojiku. sudah jam lima sore, saatnya pulang.

"Permisi, ini milikmu, bukan ?"

Aku menoleh, menatap buntalan kertas yang kulempar tadi, lalu beralih menatap sang pemilik tangan. mataku membulat sempurna.

"Kau .. ?"

Dia, dia .. lelaki itu !