Selasa, 24 Maret 2015

Saya lagi capek. Saya lelah. Saya males.

Saya lagi capek. Saya lelah. Saya males. Saya bête. Saya loyo. Saya gak punya inspirasi buat nulis. Saya kesal. Saya benci sama wifi karena dia nyandet – nyandet mulu. Mana lagi ada urusan penting. Aahhh ~




Kenapa saya seperti ini ya, padahal di luar sana banyak sekali orang – orang yang tak mudah menyerah. Kenapa saya masih mentuhankan ego ya, padahal diluar sana banyak sekali orang – orang yang mampu mengontrol emosinya dengan baik. Kenapa saya seperti ini, Ya Allah ?

Oh, tidak – tidak! Seharusnya saya tak bertanya pada Allah. Seharusnya saya bertanya kepada diri saya sendiri. Kenapa saya bisa seperti ini ?

Jari tangan saya kembali terhenti saat menulis kalimat ini. Sudah saya bilang sebelumnya bukan, saya tak punya inspirasi! Ide ide yang sebelumnya berkeliaran kini entah kemana, mungkin telah terkurung bersama para koruptor. Tunggu, saya lupa, bukannya koruptor – koruptor di negri ini masih berkeliaran bebas ? lalu, dengan siapa ide saya terkurung ? Ah. Mungkin bersama nenek berumur 75 tahun yang ‘dituduh’ mencuri batang – batang kayu jati.

Ah, lihatlah. Tidak, maksud saya, bacalah. Tulisan tangan Rara kali ini sangat tidak jelas. Tak ada intinya, dan kacau. Sekacau pikiran rakyat yang tak lagi memikirkan masa depan negara ini, tapi memikirkan bagaimana cara mereka besok makan, karena bahan pokok lagi – lagi harganya telah naik.

Haruskah saya sudahi tulisan ini ? karena saya sudah lama menunggu, tapi ide masih sama. Tak kunjung datang. Wifi saya pun masih ditahan lajunya oleh tanda seru berwarna kuning. Ngandet !
Ahhh ~
Sekali lagi, saya kesal. Saya marah. Saya jengah. Sejengah saat saya berjalan – jalan di pusat kota dan melihat banyak sekali remaja yang berpacaran dan mereka bangga. Ingin saya berteriak memakai toa masjid di depan rumah saya dan berkata : “Hei kamu ! iya, kamu yang memakai kerudung tetapi masih melalukan hal- hal yang diharamkan Allah ! yang mengaku islam tapi masih saja berduaan dengan lawan jenis dan menjalani hubungan illegal macam pacaran. Kamu jenis manusia yang tak tau malu ya, sudah dikasih banyak waktu, fasilitas oleh Allah tapi malah meninggalkan Allah.”

Saya pun marah kepada orang yang dinasehati namun malah membantah dan berkata “kenapa kamu menceramahiku padahal kamu sendiri masih tak layak” Marah ! Heran ! kenapa mereka sama sekali tak berfikir, jika semua orang menunggu sempurna seperti nabi Muhammad, maka di dunia tak ada “amar – ma’ruf nahi mungkar” tak akan ada kalimat saling mengingatkan. Bodoh. Ah – rasanya saya terlalu berkata kasar bukan ?

Biarlah, bukankah berkali – kali saya telah bilang ? bahwa saya sedang marah saat ini. 

Saya sedang kesal saat ini. Saya sedang sedih saat ini.
Oh, lihatlah, orang yang berkata tak mempunyai ide saat ini malah menulis banyak sekali kata. Ini bahkan hampir memasuki kata ke 500. Mungkin ini efek karena negri ini. Negri yang hukumnya setajam golok. Tumpul di atas namun makin tajam saat dibawah. Mungkin pula karena efek remaja masa kini, yang bukannya berbicara politik dan membela yang benar. Akan tetapi malah sibuk selfie dan membicarakan gadget terbaru.

Miris.

Sudah cukup. Saya ingin harus men – sudahi tulisan ini. Agar tak berkepanjangan seperti masalah politik di negri ini. Tak akan ditulis dengan nama sebenarnya. Karena, sekali lagi hukum sangat kejam dengan orang kecil seperti saya.

Gak nyambung. pahamilah, saya sedang capek. hihi


XOXO

Rara Syarifah
-When I'm suprised because Lee Min Ho and Miss A's Suzy Dating- 




5 komentar:

late's fira's gram