Jumat, 13 Maret 2015

[Review Book] Hasil IBF Malang

Hari senin kemarin, aku berkesempatan dateng ke IBF – Malang. Yah, walaupun harapannya pengen yang di Jakarta, tapi, apadanya kota tempat aku tinggal itu jauh bangeet dari ibu kota, kira kira sehari semalem lah perjalanan ke Jkt. Dan aku mau melewatkan perjalanan sehari semalem Cuma buat IBF ? enggak deh. Makasih. Tunggu waktu yang tepat aja lah. Hihi.


( Suasana malam di Malang ~)



Pas sampai di Malang,
itu sekitar maghrib. Tapi, karena paklekku yang baru ke malang dan belum tau jalan, kita nanya –nanya dulu deh. Alhasil, aku yang bareng sama temen – temen waktu itu, menginjakkan kaki tepat pukul 7 lebih lah.

Aku yang akhirnya berdua sama pipit – berlima sama bulek dan adekku juga sih- menuju stan buku anak – anak. Setelah bingung diselingi rengekan adekku nemu juga bukunya. Pas dibayar aku kira Cuma 20 ribuan. Eh ternyata 54 ribu. What ? kagak ada diskonnn ? Ya Allah, uang 54 ribu Cuma buat beli 3 buku cerita anak – anak yang bisa aku karang sediri ? *Lupakan~

Setelah 15 menitan bareng bulek dan adek - adek, akhirnya, aku bebasss. Maksudnya, boleh kemana aja dan milih buku. Hihi. Bulekku lapar, jadi mau makan dulu. Dan aku yang gak lapar –tepatnya belum- keliling duluu bareng ama pipit.
Karena niat dari awal emang mau beli buku nya bang Tere Liye jadi aku gak terlalu bingung nyari – nyari buku yang bagus. Beda ama pipit yang masya allah, ribetnya. Hihi.



Finally, stelah sejam an keliling, dapetlah aku dua buku bang Tere Liye. Judulnya Ayahku (bukan) Pembohong dan Berjuta Rasanya. Sebenarnya gak itu aja sih, aku juga beli al – qur’an juz 30-29-28, buku bahasa inggris, dan kaos kakii. Mumpung murah.

Disini sebenarnya aku mau sedikit review tentang 2 buku karya bang Tere Liye. Yang pertama Ayahku (bukan) Pembohong.

Dari awal kisahnya, aku sudah disuguhi penuturan Dam yang membeci Ayahnya, karena ia menduga ayahnya berbohong tentang Apel emas di Lembah Bukhara yang dibentengi delapan gunung dan enam air terjun, padang pengembalaan suku penguasa angin, dan kapten sepak bola ternama yang bersahabat dekat dengan ayah Dam.
Aku sungguh penasaran, dan pada endingnya. Dam mengusir ayahnya karena menurutnya Ayahnya hanya meracuni fikiran anak anak Dam dengan kisah bohongnya. Sang Ayah menurut, ia pergi dan tidur di pusara ibu Dam. Dengan dramatis, ayah Dam pun meninggal. Saat pemakaman, Dam baru mengerti, bahwa Ayahnya tak pernah berobohong.
Jujur, endingnya buat aku sedikit nyesek. Keren banget lah, bang Tere Liye buat novel ini.

Buku yang kedua : Berjuta Rasanya. Berbeda dengan buku sebelumnya yang sepenuhnya novel, buku ini adalah kumpulan cerpen. Banyak cerita yang membuat sedih, senang, kesal, dan lainnya. Mungkin karena itu ya, buku ini di beri judul Berjuta rasanya. *sok tau.

Yang paling aku suka adalah cerita yang berjudul Jika semua wanita cantik. Ceritanya bagus dan rada konyol. Yah, intinya Cuma mau ngingetin, bahwa cantik itu relative. Jika memilih pasangan jangan terlalu melihat fisik seseorang. Dalam islam pun begitu. Wanita dinikahi karena 4 hal : Parasnya, Nasabnya, Hartanya dan yang palin penting, Akhlaqnya. *salah focus

Kembali kepada perjalananku ke Malang, Akhirnya, aku pulang sekitar jam 9 malam dan sampai jam 1 dini hari. Waw banget ya. Hihi. Ya semoga aja pas ada IBF lagi aku masih diberi kesempatan yang sama. Tapi kalo misalnya tahun depan, aku mungkin bakal tiap hari kesana. Soalnya kan, aku udah kuliah di Malang. Hihi. *Amin Ya Rabb


XOXO 

Rara Syarifah


2 komentar:

late's fira's gram