Minggu, 21 Oktober 2018

Opini-nya Fira : Ungkapan Cinta.




Hari ini saya ingin menulis, tapi sedang tidak ingin berpikir tentang tema. Akhirnya saya membuat penawaran di status wa. "kirimkan aku 3 kata lalu aku akan menuliskannya di blog" dan selang sejam setelah  status itu terbuat, saya segera hapus, karna sudah banyak pesan masuk, dan saya mungkin tidak mampu menuliskan semuanya. Maaf ya teman-teman, serasa php nih. Afwan! :)

Dan, ada dua orang yang mengirimkan kata "I Love You" dan " انا احبك في الله" yakni sahabat saya dan adik kelas yang tengah hamil. Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari keduanya selain diambil dari bahasa yang berbeda, yakni : arab dan inggris. Tapi artinya sama, Aku cinta kamu. Dan itu adalah sebuah ungkapan cinta yang demi apa sangat mainstream sekali. Wkwkwk


Akhirnya saya putuskan untuk menulis hal ini. Saya tidak terfokus kepada inti dari kalimatnya, tapi kepada ungkapan cinta secara keseluruhannya. Jadi apakah mengungkapan cinta adalah sesuatu yang penting? Mungkin menurut kebanyakan orang iya. Bahkan ada yang menjadikannya sebuah kebiasaan dengan dalih cintanya akan semakin kuat. Namun. benarkah?

Bagi saya sendiri, ungkapan cinta, tidak akan berarti apa-apa ketika tidak ada perbuatan yang mempertegas adanya ungkapan tersebut. Setiap kata cinta tanpa pembuktian adalah omong kosong. Karna itulah, semenjak saya beranjak dewasa "Aku Cinta Kamu" menjadi hal yang tabu untuk saya. Bukan karna apa-apa, tapi ungkapan itu adalah ungkapan yang berat, karena setelah ungkapan cinta tersebut keluar dari mulut kita, maka seluruh badan kita akan terkoneksi untuk membuktikannya. See? Dan itu tidak mudah.

Sama seperti, "Apakah kamu kira tidak akan di uji ketika kamu mengucapkan 'aku sudah beriman'?" pasti setelah mengucapkan "Aku sudah beriman" akan ada ujian-ujian yang datang, untuk apa? Untuk membuktikan apakah kita memang sudah benar beriman ataukah hanya ungkapan belaka.

Iman, akan terlihat ketika kita sedang di uji.
Cinta, akan terlihat ketika kita sedang membuktikannya.

Misalnya, pembuktian cinta kepada diri sendiri adalah dengan menahan diri untuk mengikuti hawa nafsu. Pembuktian cinta kepada orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya. Pembuktian cinta kepada sesama manusia adalah dengan mengajak mereka menuju jalan ke surga. Pembuktian laki-laki kepada perempuan adalah dengan melamar dan menghalalkannya. Terakhir, pembuktian cinta kepada Allah dan rasul-Nya, adalah dengan berdakwah, mengikuti aturan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Dari sini masuk?

Maka ungkapan cinta tak mempunyai nilai jika tidak ada pembuktian di belakangnya. Jangan senang dulu jika di beri ungkapan cinta, sayang atau sebangsanya. Makanan jatuh juga pasti di bilang sayang. Juga, buat para wanita nih, kalo ada laki-laki yang bilang cinta tapi belum berani datang ke orang tuamu. Hmm, i'm sorry to say, dia ga bener-bener cinta kamu.

Hahaha. Kok malah sampai sini. Yasudah. Terima kasih Ulya dan Fatimah. Tanpa kalian saya mungkin tidak bisa menulis ini wkwkw!





----
@fira.syarifahs

2 komentar:

late's fira's gram