Tarik napas dalam – dalam ..
Sampai kedua sisi terasa sesak dan mulai sakit.
Lalu hembuskan nafasmu ..
Sampai kau merasa tak ada yang
tersisa di dalam dirimu.
Pernah
merasa hidupmu tak lagi sama ?
Dalam
pandangan beberapa orang disekitarmu langit hari ini berwarna biru. Indah,
menghanyutkan setiap orang kepada sebuah ketenangan. Tapi, mengapa dalam
pandanganmu tidak ? mengapa langit bahkan terasa sangat abu – abu ? memuakkan.
Tidak indah sama sekali. Bahkan memuatmu sakit mata karena terlalu lama
memandangnya.
Pernah
merasa kesal kepada kehidupanmu ?
Semua serba
salah. Di dalam pikiran tak ada kalimat benar atau salah, yang ada hanya salah
atau salah. Setiap hal yang dilakukan setiap orang dihadapanmu terasa salah.
Tak terkecuali dirimu sendiri. Kau menyalahkan dirimu, seakan – akan kau
diciptakan hanya untuk berbuat kesalahan. Terasa menyesakkan.
Kau pernah ?
Jika iya, hal
pertama yang harus kau lakukan adalah. Diam. Tarik nafas. Hembuskan.
Tidak apa – apa jika nafasmu pendek,
Tak akan yang menyalahkanmu…
Sewaktu – waktu kau membuat
kesalahan,
Orang lain juga begitu.
“Tidak apa – apa”
Siapa yang akan bertanggung jawab
atas hidupmu jika bukan dirimu sendiri ? mereka mungkin bisa menyalahkan
dirimu. Tapi, semua itu tak akan berpengaruh jika kau tidak ikut menyalahkan
diri sendiri. Tidak apa – apa. Setiap orang bisa membuat kesalahan. Hal yang
harus kau lakukan adalah menutup telingamu. Jangan pedulikan mereka.
Sekali lagi,
tariklah nafas, lalu hembuskan.
Tidak ada
yang bisa menyalahkanmu hanya karena nafasmu pendek. Tidak ada yang bisa
menyalahkanmu ketika kau mengacuhkan mereka.
Ketika seseorang menghela nafas
dengan berat,
Bagaimana aku bisa mengerti maksudnya
?
Helaan nafasmu,
Walau aku tak bisa memahamimu, tak
apa.
Aku akan selalu ada untukmu.
Mungkin kau
bukan seseorang yang dengan mudah menceritakan masalahmu, tak apa. Aku akan
selalu ada disini. Tidak akan berpindah tempat. Kau tau itu, bukan ? jadi,
mulai sekarang, angkat kepalamu ! setiap orang memiliki masalah, setiap orang
memiliki hal yang menyedihkan. Kau bukanlah satu – satunya yang merasakan hal
semacam itu.
Bagi
seseorang yang berjalan di tengah hujan, yang dibutuhkannya bukanlah sebuah
payung. Namun seseorang yang menemaninya.
Bagi
seseorang yang menangis pilu, yang dibutuhkannya bukanlah sebuah sapu tangan.
Tapi seseorang yang bersedia duduk disampingnya, menepuk – nepuk pundaknya
pelan.
Aku akan
menjadi seseorang yang seperti itu, bagimu.
Meskipun helaan nafasmu tak diketahui
orang lain,
Aku mengetahuinya.
Harimu terlalu sulit untuk sekedar
menghela nafas.
Sekarang, jangan memikirkan hal lain.
Tarik nafas dan hembuskanlah.
Sebuah mutiara membutuhkan proses
yang panjang dan menyakitkan untuk menjadikan dirinya amat berharga. Begitu
pula manusia. Seseorang harus melalui proses panjang nan menyakitkan untuk
menaikkan level, menjadikannya lebih berarti dan memahami hakikat hidup yang
sebenarnya.
Tidak apa – apa jika jatuh. Tidak
apa – apa jika salah. Semua orang pernah melakukannya. Jika suatu ketika semua
terasa berat, tarik nafas, lalu hembuskan. Mulailah segalanya dari awal. Setiap tarikan nafas adalah sebuah
gerbang utuk sesuatu yang baru.
Untuk menjadikanku seseorang yang memiliki pemahaman seperti
sekarang, aku berterima kasih.
Rumah, 07 April 2016 | ©Rara Syarifah.
lagi PMS paling. :p
BalasHapusngga papa. hidup ngga selalu baik kan?