Minggu, 21 Februari 2016

Berdamai dengan masa lalu.


“Kau tidak akan pernah berdamai dengan masa lalumu, jika kau tidak memulainya dengan memaafkan dirimu sendiri. Kau harus memulai memaafkan semua yang telah terjadi. Tidak ada yang patut disalahkan”

“Apa setelah aku melakukan semua itu aku akan bisa berdamai dengan masa laluku ?”


“Tidak. Ah, maksudku, belum. Untuk bisa sempurna berdamai dengan masa lalu itu, kau harus bisa menerima semua kenangan itu. Meletakkannya di bagian terpenting hatimu, memberikannya singgasana dan mahkota. Karna bukankah itu kenangan yang paling indah ? paling berkesan. Paling membahagiakan.”

“Jika memang membahagiakan, mengapa terasa pilu untuk mengenangnya, mengapa ?”

“Karna kau tak mau menerima kenyataan yang ada. Kau selalu menolaknya. Tak pernah memberikan celah kepada hati untuk berfikir dari sisi yang lain. Kau membunuh setiap penjelasan.”

Dan, aku pun terdiam.


-         Darwis ‘Tere Liye’

Dikutip dari buku : Sang Penandai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

late's fira's gram