Kamis, 22 Oktober 2015

Let Me Breathe.




“I just need a little more space to live my life and make my own decisions. Looking to my eyes.
I’m not trying to break your trust, it’s all I need. But I’m growing up now, so let me breath”

            Akhir – akhir ini sebenarnya saya lagi suka dengerin lagu Harris J – Let Me Breath (yang liriknya bisa dibaca disini) bukan karena wajahnya yang unyu atau suaranya Harris yang ‘katanya’mirip banget sama Justin Bieber. Bukaaann.. tapi karena isi lagu tersebut.


            Ceritanya tentang curhatan terselubung kepada orang tuanya. Jadi, dia –sebagai anak yang baru gede atau remaja- seakan – akan berkata kepada orang tuanya kalo dia itu butuh ‘ruang lebih’ untuk hidup di dalam kehidupannya sendiri, menjadi diri sendiri. Juga membuat keputusan sendiri. Dia tidak ingin kehilangan kepercayaan orang tuanya, karena hal itu yang sebenarnya ia butuhkan. Di lirik tersebut pula, ia meyakinkan orang tuanya, jika posisi mereka tak akan terganti. Ia hanya butuh sedikit kebebasan –dalam hal positif- Jadi, intinya “Biarkan aku menjalani masa remajaku dengan keputusanku. Tapi, jangan tinggalkan aku karena aku membutuhkan kalian –orang tua- .  berjalanlah dibelakangku, dukunglah aku jika aku benar, dan perbaiki jika aku salah”

*****
            Masa remaja itu masa pencarian jati diri. Masa – masa dimana tingkat ke-baper-an mereka meningkat tajam. Masa – masa dimana mereka merasa semua yang mereka lakukan benar dan semua orang salah. Dan sebenarnya, di masa – masa inilah sosok orang tua sangat dibutuhkan. Bukan untuk memarahi mereka saat mereka salah, tapi mendukung mereka. Selalu ada di sisi mereka.

           Karena apa ? karena masa remaja sebenarnya adalah awal dari sebuah kehidupan baru. Mereka tak butuh dimarahi, dipukul atau semacamnya. Jika mereka nakal, itu karena mereka butuh teman. Maka, orang tua seharusnya menjadi teman terbaik yang mereka punya.

            Kebanyakan orang tua mungkin tak menyadari hal ini. Dan kadangkala itulah yang membuat remaja frustasi.

            Tapi, tidak semua dikarenakan orang tua. Kadangakala, mereka –para remaja- juga bersikap sok tau segalanya. Melupakan nasehat – nasehat kecil namun bermakna dari orang tua mereka.

            Kesimpulannya adalah : kita semua harus berubah. Menjadi lebih baik. Agar generasi selanjutnya pun menjadi lebih baik. Entah para orang tua, mereka, kita juga kamu. Bukankah begitu ? J

            Jika kamu remaja, berusaha lah berkata kepada orang tuamu. Apa yang sebenarnya kamu rasakan. Apa yang membuatmu risih hari ini. Kalo kamu malu, tulis surat. Sikap saling terbuka antara orang tua – anak  akan membuat segalanya terasa nyaman.

            Jika orang tua, pahamilah anak remaja. Kenapa mereka nakal ? kenapa mereka tak mendengar barang satu nasehat pun ? mungkin cara mendidik yang salah, atau mungkin ada hal ganjil.

            Jika kalian yang sebaya dengan saya, umur 18-19-20. Sudah melewati batas remaja, sudah merasakan pahit-manisnya jadi remaja, namun terlalu muda untuk memasuki fase dewasa, ayo kita membantu ‘adik-adik’ kita menjalani masa remaja mereka dengan hal – hal bermanfaat, bukan hal – hal merusak.


With Love


RaraSyarifah 

1 komentar:

late's fira's gram