Dedaunan masih menyisakan embun hujan tadi malam, hawa kota Bogor yang biasanya dingin, kini menjadi lebih dingin. Aku menghirup nafas panjang, udara pagi seperti ini, pastilah masih segar. kedua bola mataku mengarah kepada jam dinding yang berwarna abu -abu di pojok ruangan yang menunjuk angka 5 lebih sedikit. waktu yang terlampau pagi untuk lelaki yang berstatus mahasiswa seperti diriku untuk memulai aktivitas.
Aku mengeratkan jaket hitamku, sejak tahujjud hingga sekarang, mataku enggan tertutup. biasanya hari minggu seperti ini, aku akan tertidur sejenak selepas subuh dan bangun sekitas jam setengah tujuh pagi. kini, aku hanya bisa membuka laptop compacku dan membuka akun facebook. mencari - cari info terbaru tentang segala hal.
Tiba - tiba satu percakapan muncul dalam berandaku. dari Rohman, teman SMPku dulu di Purbalingga. "Assalamu'alaikum,ri. bagaimna kabarmu ? sudah lama kita tak ngobrol begini di dunia maya" aku tertawa sejenak sebelum membalas "haha. iya. Alhamdullillah aku baik, antum bagaimana ?" ah, sejenak kesepianku yang berada dalam kamar kost sendirian mulai tergantikan oleh gelak tawa yang aku hasilkan sendiri, karena percakapan yang aku dan Rohman buat.
Percakapan kami terus berlanjut, sampai akhirnya Rohman mengetikkan susunan kalimat yang menohok hatiku. "Eh, Fahri. kemaren aku gak sengaja berkunjung ke blog gadis penulis itu. karna kepo aku baca sebagian postnya, tulisannya terus berkembang, dia bahkan telah menerbitkan 3 buku" Aku terdiam. memandangi rangkaian kalimat itu. Ah, lagi - lagi Rohman membahas tentang kamu. kamu,si gadis penulis itu. dengan sedikit kaku aku mulai mengetik "Haha, aku tak tau. ya sudahlah, bukan urusanku juga. ganti topik lain ah!"
Bohong ! jelas bohong jika aku berkata tak tau. aku sepenuhnya tau. keadaanmu. kampus yang kau tempati, dan hal - hal yang tersangkut paut denganmu. aku tauuu. Bogor - malangjaraknya memang terlampau jauh, akan tetapi ... Ah ~ entah !
Ntah sadar aku tak mau membahas dirimu lagi, Rohman langsung mengganti topik pembicaraan, dia mulai menceritakan tentang keadaan kampusnya yang sangat berbeda dengan kampus yang aku tempati. tentang problem umat yang tak juga surut dan masih banyak lagi. 15 menit kemudian, Rohman pamit ingin meng -off kan diri, namun sebelum niatnya benar - benar terlakasana Rohman memberikan pesan untukku "Jika sempat, bukalah Ask,fm milikmu. aku bertanya makna mengenai hati kepadamu" aku hanya menjawab "Ya"
Dengan cepat aku langsung membuka akun Ask.fm ku, tanpa kata lama, mataku segera menatap pertanyaan yang Rohman maksud. ""Bagaimana menurut anda, mengenai seorang pengemban dakwah yang sedang merasakan jatuh cinta?" Alih - alih tangan ini mengetikkan jawaban, tanganku malah terasa kaku.
Ah, Payah! lelaki macam apa aku ini, begini saja sudah melankolis. kali ini, tampa banyak berfikir. tanganku dengan cepet menekan huruf - demi huruf. "ketika tidak ada jaminan bahwa Allah akan ridha, maka cinta tak perlu diungkapkan dan aku hanya bisa menunggu hingga sah ke pelaminan......"
Ya Allah. mengapa semakin aku berniat melupakan gadis penulis itu, malah semakin banyak butiran rindu yang menetap di hati ?
Allahu ya Rabbii ... Aku ini lelaki,yang harus bertindak dengan logika. maka, pegangi aku dengan segala hukum syara' yang telah kau buat ya Rabb.
-Lelaki kuat yang kali ini bersifat melankolis hanya karena satu pertanyaan.
jika belum siap. diamlah. jika perlu, bisukan diri.
aih keren ceritanya :)
BalasHapusTerima kasih 😊
BalasHapusEhem.. keselek mbak.
BalasHapus#AmbilAirDiDapur *-*
Hapus