Biaya kuliah di Mesir | Story #3

Postingan ini ditulis karena sebenarnya konten ini yang paling banyak sekali menimbulkan pertanyaan di Instagram, jadi daripada saya bolak balik menjelaskan di DM, sekalian deh saya jawabnya pakai link blog. Hehe.

Tulisan ini anggap saja sebagai sharing ya, soalnya sumber yang tertulis ini murni berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman saya di Mesir. 

1. Biaya Awal.

Sebetulnya untuk pergi kuliah di Mesir hanya melalui satu jalan, yaitu lulus tes yang diadakan oleh kemenag. (tapi sejak tahun kemarin bisa melalui PUSIBA) Nah, untuk lulus tes kemenag kita harus belajar kan? Disini kita bisa memilih, ada yang memakai mediator atau tidak. Kalau saya sendiri memilih dibimbing dengan mediator, yaitu Mumtaza Center di Bojonegoro, Jatim. Saya belajar selama 8 bulan sebelum tes. 

Untuk biaya di Mumtaza sendiri (tahun 2018) awal masuk membayar 4.000.000 sebagai jaminan serius belajar, tapi ketika kita tidak lulus tes maka biaya akan dikembalikan. Sedangkan untuk biaya setiap bulan sekitar 700.000 (update tahun 2019 naik menjadi 750.000) biaya ini dibayar tergantung berapa bulan kita berada di Mumtaza.

Sedangkan ketika kita lulus, kita akan membayar untuk biaya tiket, flat, kelas Bahasa, dan makan untuk satu bulan pertama di Mesir, totalnya 17.000.000 (ditambah 4.000.00 sebelumnya, maka kita membayar sisanya sekitar 13.000.000)

Jadi di Mesir, kita tidak usah repot-repot mencari flat dan sebagainya karena semua sudah di sediakan oleh kakak-kakak Mumtaza disini. [beneran deh, ketika jadi mahasiswa baru akan rewieh kalau nggak di bantu senior yang sudah berpengalaman disini] nanti kalau ada waktu saya ceritakan gimana seru-nya jadi panitia penjemputan Maba. Wkwkkw.

2. Biaya Flat

Flat atau biasa di sebut syaqqoh di Mesir mempunyai system setahun sewa. Jadi ketika kita menyewa syaqqoh kita membayar uang sewa rumah sebulan, uang keamanan dan uang simsar. Biaya ini tergantung besar-kecilnya syaqqoh dan berada di wilayah mana. Kalau saya sendiri, harga syaqqoh 3000le (1le = 899 rupiah) –kurs saat ini- dan berisi 6 orang. Jadi dibebankan biaya sebesar 500le/orang. 

Biasanya jika untuk mengakali, semakin mahal rumah maka semakin banyak pula diisi. Teman saya ada yang rumahnya mencapai 10 orang karena kapasitas rumah yang lebar dan mahal.

3. Biaya Pendidikan.   

Sebenarnya, biaya kuliah di Al-Azhar Kairo itu gratis. Kita hanya dibebankan uang untuk membayar muqorror (kitab-kitab kuliah) per-semester sekitar 300-400le  dan biaya daftar ulang per-tahun sekitar 125le-250le. Menurut saya sendiri ini cukup terjangkau. Karena dari pengalaman saya dulu berkuliah di Universitas negri di daerah Jawa Timur biaya ukt mencapai 3 juta setiap semester.

4. Biaya Visa

Tidak ada yang menyangkal bila dikatakan : visa dan paspor adalah nyawa bagi mahasiswa yang bersekolah di luar negri, ya memang benar. Karena itulah menjaga ke-aktif-an visa menjadi hal urgent yang perlu dilakukan. Biasanya sebagai mahasiswa kita diberi visa pelajar yang durasinya setahun. 

Jadi, setelah mendaftar ulang di perkuliahan, kita harus mengurus tasdiq iqomah untuk mengurusan visa. Biaya-nya hanya 75le. Kemudian di kekeluargaan membayar 125le untuk biaya pengurusan ke jawazat. 

Nah, selesai.

Saya tidak menulis berapa kira-kira biaya jajan dan transportasi karena semua itu tergantung masing-masing individu. Bisa berbeda dan tidak ada patokan. 

Tulisan ini hanya untuk pengetahuan saja, posisi sebagai ma’lumat. Jangan terlalu dianggap sebagai beban, karena jika sudah berniat benar-benar menuntut ilmu, apalagi ilmu agama, Allah akan mempermudah jalan. Rezeki sepenuhnya ada di tangan Allah dan akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka.

Setiap ada kemauan, pasti ada jalan, bukan?

Semngaaat semua!