Langsung ke konten utama

#RuangSendiri : Semua Butuh Waktu.





Kemarin saat menunggu waktu berbuka saya memutuskan melihat beberapa video dari mbak Analisa. Seorang lulusan terbaik UGM jurusan psikologi. Nah, yang menjadi perhatian saya adalah ketika beliau mewawancarai dua orang tokoh. Pertama adalah Turah, mahasiswa yang berkuliah di Rusia selama lima tahun dan Gisneo Putra seorang owner Wideboard yang juga bekerja di Citilink.


Dari video dua orang ini, ada satu benang merah yang saya ambil, yaitu sikap tidak mudah menyerah. Jika dilihat dari masa lalu keduanya, tidak ada yang menyangka beliau-beliau akan menjadi “seseorang” seperti sekarang.

Untuk saya yang mudah menyerah, hal ini mejadi sentilan yang cukup keras. Seketika saya menengok lagi kebelakang, kira-kira apakah saya pernah sangat berusaha dalam mendapatkan sesuatu? Kebanyakan jawabannya tidak. Semua keinginan saya gugur saat pertama kali coba dan tidak berhasil. Saya tidak memiliki sikap percaya bahwa semuanya butuh waktu. Jika sesuatu yang saya perjuangkan gagal, saya cenderung berpikir, “Ah, mungkin ini bukan jalanku, mari cari yang lain” selalu begitu. Akhirnya saya berpikir saya tidak bisa apa-apa. Ada yang seperti saya? Ah semoga tidak ya.

Dari video ini saya kemudian berpikir, bahkan semua orang yang saya kagumi saat ini butuh waktu untuk berada di titik yang mereka pijak sekarang. Misalnya Day6. Bayangkan saja, berada di bawah naungan JYP entertaiment adalah privilege yang sangat menggiurkan. Tapi mereka tetap berjuang menulis lagu yang bagus selama limat tahun sebelum akhirnya mendapat reward. Sungjin pernah bilang sebelum debut  ia harus belajar banyak sekali alat musik, begitu pula Jae yang jauh-jauh datang dari Amerika, mengikuti kpop star lalu gugur setelah masuk 4 besar dan berakhir menjadi trainee di JYP. Dowoon, sang magnae yang bahkan sampai sekarang setiap hari belajar drum tanpa absen. Boleh dilihat dari postingan ig-nya. Lalu sebagai pembuktian coba tanya kepada orang yang mengerti korea, adakah lagu Day6 yang jelek? Jawabannya pasti tidak ada.

Semuanya didapatkan setelah bertahun-tahun berjuang dan tidak menyerah sekalipun ada banyak sekali alasan yang mungkin bisa membuat mereka berhenti.

Jangan pula lupa dengan kisah heroik sepanjang sejarah. Siapa lagi jika bukan junjungan besar kita, Nabi Muhammad. Rasulullah saw. Jika dibaca dalam sejarah, butuh berapa lama Rasul menjadikan Mekkah penuh dengan cahaya keislaman? Bertahun-tahun. Bukan sekedar satu-dua tahun. Dan dalam perjalanan menyebarkan islam tidak dilalui Rasul dengan kondisi yang selalu riang gembira. Peristiwa Thaif yang terkenal itu cukup menjadi gambaran, bagaimana Rasul dilempari batu dan di usir. Begitu pula ketika beliau harus berdiam diri di Gua Hiro berdua dengan Abu Bakr, itu semua butuh kolaborasi yang baik antara perjuangan dan waktu.

Hasilnya, kini cahaya Islam menyebar di seluruh dunia. Bahkan pernah menguasai dua sepertiga dunia.

Semuanya didapatkan setelah bertahun-tahun berjuang dan tidak menyerah sekalipun ada banyak sekali alasan yang mungkin bisa membuat berhenti.

Ah, jadi ingat perkataan Rasul kepada kaum Quraisy yang saat itu memaksa beliau untuk meninggalkan dakwah islam, Seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, agar aku menghentikan dakwah ini, niscaya aku tidak akan menghentikan dakwah ini hingga Allah memenangkannya atau aku binasa.” 

Kita semua tau, bahwa tidak mungkin bulan dan bintang mustahil berada di tangan belau, maka akan lebih mustahil lagi bagi beliau untu meninggalkan dakwah. Wah, sungguh indah sekali balagoh Rasul.

Indah pula keteguhan beliau dengan dakwah. Berapa banyak waktu yang harus dikorbankan Rasul akan tetap berjuang dan tidak menyerah. Ini sekelas Rasul. Dimana surga telah dijamin untuknya.

Apa kabar saya?

Yang sedikit saja gagal tapi memilih untuk menyerah. Yang bahkan tidak percaya semua butuh waktu untuk mencapai tujuan akhir. Kali ini rasanya harus belajar lebih sabar dan tidak mudah putus asa. Meyakinkan diri jika selama apa yang kita lakukan untuk kebaikan orang banyak, untuk agama Allah, dan untuk menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya, maka tidak ada yang sia-sia.


Semua butuh waktu, maka dari itu, sayang jika harus menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak mempunyai korelasi dengan masa depan, kan?

Semangat Semuaaaa.



Kairo, 20 Mei 2020 | 05:50 clt





Komentar

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*co
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.