Senin, 18 Mei 2020

[Review] The Book of Us : The Demon | Zombie - Day6



cr. tumblr




“i feel like I become a zombie”

Aku suka Day6 sejak debut pada tahun 2015 lalu. Saat lagu congratulation mengudara, aku beneran heran. “kok bisa sih lagu se-epic ini tidak ada yang melirik?” bukan hanya arasemen, tapi lirik lagunya juga mempunyai makna yang mendalam. kalau boleh cerita, aku telah melewati jaman-jaman day6 merilis lagu setiap bulan, menerbitkan triologi mv patah hati, sampai terakhir sweet chaos memasuki gendang telinga secara halus. wah, pokoknya waktu ambyarku  selalu ditemani mas-mas enam hari.


(Nah, kenapa aku baru berani me-review sekrarang? Karena sejujurnya aku tidak bisa menjelaskan lagu cinta-cintaan. Hehe)

Hingga pada akhirnya yepposeo menjadi lagu kebangsaan kaum kpopers yang patah hati. sejak saat itu day6 mulai banyak di kepo-in. menjadikan fans mereka lebih banyak dari sebelumnya. 

Untuk comeback kali ini, Zombie dipilih menjadi tittle track dan baru out seminggu yang lalu. Comeback ini sejujurnya banyak ditunggu oleh myday (jalur baru dan lama) tapi sayang, JYP sebagai agensi mereka memutuskan untuk tidak melakukan promosi. Meledaklah kekecewaan teman-teman myday. Yakali udah ditungguin lama, masa ga promosi. Pengumumannya mendadak lagi, hanya sehari sebelum MV zombie di upload. Nah, karena banyak yang tidak terima bahkan jadi trending di twiter, akhirnya JYP mengungkapkan alasan sesungguhnya, yaitu beberapa member day6 (hyung line : Sungjin dan Jae) sedang tidak baik-baik saja dan membutuhkan pengobatan sembari istirahat.

Kedeihan dan kegembiraan selalu berdampingan. Jika paragraf ditas sudah diisi dengan hal menyedihkan, hal yang menggembirakan adalah, lagu Zombie ini berhasil debut chart melon dengan posisi ke-8. masuk sepuluh besar dong. Huhuhu bahkan kemudian naik ke nomor 1 mengalahkan lagu milik IU. MV-nya yang penuh ke-syahduan itu bahkan masuk trending ke-5 di Indonesia. Dan saat review ini ditulis masih masuk trending 50. Album yang terjual di hari pertama pun tak main-main. Sekitar 30.000 keping. Mewek ga sih, dari yang album pertama mereka hanya terjual 23 keping, setelah lima tahun berlalu meningkat berkali-kali lipat.

Lagu ini liriknya ditulis oleh mas young k dan mas wonpil. ceritanya, saat itu mereka naik mobil dan berhenti di lampu merah, mereka melihat raut wajah manusia-manusia yang  melintasi zebra cross. Wajah-wajah lelah seperti zombie. maka ter-inspirasilah mereka menulis tentang tema ini. Memang bertolak belakang memang dengan lagu-lagu sebelumnya. tapi maknanya tidak kalah mendalam.

Seperti apa itu kemarin? Apakah ada yang spesial? Aku mencoba mengingat Tapi tidak banyak yang terlintas dalam pikiran. Hari ini sama saja, Apa cuma aku satu-satunya yang berjuang? Bagaimana aku bisa melewati ini? Apakah semuanya akan lebih baik jika aku menangis?..

Lirik lagu pertama dinyanyikan oleh young k. lirih sekali, menggambarkan bahwa ia seperti zombie yang tidak berhenti berjalan namun otak dan hati tidak membersamai. Dilanjutkan dengan part mas Jae yang dari puluhan MV yang di-produksi, dia paling kece di MV ini huhuhu. Wajah dan pelafalannya kalem dan serius sekali tidak seperti Jae biasanya.

Kalimat yang dinyanyikan Jae lebih membuat frustasi sih sebenarnya. Mempertanyakan eksistensi dia. “Apakah di dunia ini hanya aku berjuang? Kenapa kelihatannya orang-orang baik-baik saja dengan kehidupannya? Sedang aku tidak mempunyai mimpi.”

Dan sejujurnya lirik yang paling menusuk bagi aku sendiri adalah lirik yang dinyanyikan Jae yang saut-sautan dengan young k (lagi)

Yeah this is my life
Always dreamin’ for a dream to come true
This meaningless life
Wanting somethin’ I can’t see
And something I can’t reach
Or somethin’ that could not exist

Bayangkan saja rasanya, menunggu sesuatu yang tidak bisa kita lihat, sesuatu yang tidak bisa kita capai dan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Tidak punya semangat hidup, kan? Seperti lirik yang di nyanyikan Wonpil, hanya menunggu waktu yang dimiliki berakhir.

Wah, sejujurnya lagu ini sangat sangat relate dengan kaum milenial jaman sekarang. Dimana saat karantina covid-19 ini kita mempunyai banyak waktu untuk diri sendiri. Akhirnya karena tidak pernah berkomukasi dengan diri sendiri, kita jadi mudah mempertanyakan eksistensi kita. Mudah pula membandingan diri dengan orang lain yang rasanya sudah menjadi hero. Sedang kita masih zombie dengan hati dan otak kosong.

Tapi tidak papa. Day6 membuktikan kan, jika ke-galauan yang dirasakan bisa menjadi sebuah karya. Aku selalu ingat kata-kata mbak gitasav “belum punya mimpi bukan berarti kamu bisa bermalas-malasan” terus saja berusaha sampai kita menemukan apa yang kita mau dan membuat kita bahagia.

Anyway, ini lagu day6 yang buat aku (sekali lagi) sadar. It’s okay to be not okay.

Semoga kita semua bisa mengambil hal-hal baik dari semua yang kita lihat dan baca. Sehingga bisa mengaplikasikannya ke- kehidupan kita yang sementara ini.




Pagi hari, di musim panas. 19/05/2020





1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*co
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus

late's fira's gram