Kamis, 01 November 2018

#NovemberProject : Semakin Aku Dewasa




Semakin aku dewasa, semakin aku mengerti bahwa umur hanyalah bilangan angka. Ia tidak lebih sebagai pengingat, mengijak tahun ke berapa kamu hidup di dunia. Bukan sebuah penentu kehidupanmu. Umur 18 tahun kau harus masuk kuliah, umur 22 kau harus lulus, umur 25 kau harus menikah dan mempunyai penghasilan sendiri. No. Kamu terus bisa melakukan apapun yang kamu mau, peduli amat dengam umur yang semakin bertambah. Intinya : Bermanfaat buat umat - Berperan di depan Allah. Sudah. Itu saja.


Semakin aku dewasa, semakin aku pahami, bahwa ilmu bukanlah tentang tingginya jenjang yang kamu raih. Sd, smp, sma, S1. S2 atau apalah itu. Tapi ilmu itu tentang yang kamu berikan kepada manusia lain. Tentang isting kamu untuk mengajak orang lain untuk mengerti tentang ilmu yang kamu dapat. Tentang memberi.

Semakin aku dewasa, semakin aku menyadari. Bahwa ada hal yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah. Butuh banyak sekali waktu, pengorbanan dan perjuangan untuk mendapatkannya. Ada pula hal yang ketika kita telah lepaskan dan ikhlaskan ia malah semakin mendekat, dan kita langsung dapatkan di saat yang tidak pernah kita sangka. Itulah cara Allah agar kita tidak terlalu berambisi kepada dunia, mengingatkan bahwa akhiratlah sebaik-baik tempat kembali.

Semakin aku dewasa, semakin aku mengenal teman temanku. Mana yang benar-benar ingin berteman denganku hingga ke surga, mana yang ingin berteman denganku hanya karna "berteman" saja. Aku juga semakin mengecilkan lingkaran persahabatanku. Berteman tentu boleh dengan siapa saja, tapi bersahabat, jangan pernah asal pilih.

Semakin aku dewasa, semakin aku memahami, bahwa dunia ini hanya sementara. Ada banyak sekali masalah-masalah yang menghampiri. Membuat lelah, letih bahkan bercucuran air mata. Tentu tidak ada solusi yang berkah ketika kita tidak menyerahkannya kepada Allah. Sudah, ikhitiar semaksimal mungkin lalu serahkan sisanya pada Allah, tugas kita hanya taat bukan?

Kemudian, semakin aku dewasa semakin aku memaklumi. Bahwa mencintai seseorang yang baik nan sholeh itu tidak pernah mudah. Butuh usaha pemantasan diri yang berat nan panjang. Juga, kamu harus menjadi orang kedua baginya, karena yang pertama tidak akan pernah terganti, yakni Allah. Selama di duakan dengan Allah, bukankah cinta yang kita miliki akan semakin utuh?

Lalu, semakin aku dewasa, semakin aku tau. Bahwa apa yang menjadi pemahamanku saat ini masih belum matang. Masih banyak jalan kedepan, masih banyak pemahaman baik baru yang perlu di ambil dan di aplikasikan kepada perbuatan. Ah apapun itu, bukankah Allah harus tetap menjadi nomor satu? :')




@fira.syarifahs
(Project ini dilakukan bersama teman kolaborasi saya, Alvi. Kami akan menulis dengan tema yang sama namun sudut pandang berbeda) link blog Alvi bisa di klik disini

2 komentar:

  1. Mengecilkan lingkaran persahabatan. Hm. Medeni 🙃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo kita harus mem-filter sapa aja yg tau ttng kita vi wkwkkw

      Hapus

late's fira's gram