Senin, 17 Februari 2020

Cerita66Hari : Seorang Teman.




Hari senin, pertengahan februari, musim dingin.

Hari pertama untuk memulai project 66hari bercerita. Singkatnya ingin memulai kebiasaan untuk menulis cerita. Kenapa juga 66 hari? Banyak orang bilang, untuk membentuk kebiasaan baru, manusia membutuhkan waktu 21 hari. Tapi, katanya itu hanya sebuah mitos. Hasil penelitian menunjukkan tubuh manusia membutuhkan 66 hari untuk menciptakan habist baru dan konsisten. Bukan 21 hari. Yasudah, saya mencoba untuk menulis cerita untuk 66 hari kedepan.



Kali ini, kisah pertama dimulai dengan seseorang yang "tidak terlihat". Ini bukan kisah horor, jadi ceritanya saya punya teman yang dulu pernah dekat, dia sangat pendiam, tapi sangat rajin. Dia memang tidak pernah mengikuti daftar kepanitiaan apapun, bahkan update status di whatsapp juga jarang.

Lalu kemarin, saya berangkat kuliah bertiga dengan teman-teman saya dan ketika membicarakan natijah teman yang keluar nama dia disebut dengan hasil 2 maddah jayyid dan 3 maddah mumtaz, saya langsung shock. Keren sekali. Apalagi jurusan yang diambil adalah jurusan yang terkenal sulit. Tapi dia berhasil dengan sikap rajin-nya dan keistiqomahannya.

Dan ini yang membuat saya makin kagum dan percaya, bahwa tidak perlu selalu "terlihat" untuk "bersinar"

Matahari dan bulan sama-sama "bersinar" di situasi dan kondisi berbeda. Begitu pula manusia. Kita, tetaplah kita dalam segala situasi dan kondisi. Jika kita adalah berlian, maka kita akan tetap menjadi berlian bahkan dalam lumpur sekalipun. Maka, terinspirasi dari teman saya tadi, bahwa tidak penting ada "dimana kita", yang penting adalah "siapa kita".

Bahkan sebuah setitik kisah bisa menjadi pematik untuk kisah lainnya.




Kairo, 17 Februari 2010 12:21 CLT | Cerita66hari #1

2 komentar:

late's fira's gram