Senin, 28 Agustus 2017

Perempuan yang memperjuangkan rindunya

Ada seseorang yang sedang di landa kerinduan, tapi ia tidak bisa melakukan apa apa karena dia bukan siapa siapa

Dia tau, untuk merasakan rindu tidak harus memiliki syarat, resikonya hanya satu : di tanggung sendiri. Dan seseorang itu paham betul tentang hal tersebut


Dia ingin memperjuangkan, tapi karena ia perempuan, maka seperti ada tembok besar yang menghalanginya untuk pergi jauh. Di tembok itu tertulis "cukup sampai disini"

Bertahun tahun ia duduk di hadapan tembok itu, namun tidak ada yang berubah selain lumut yang semakin menebal. Ia mendesah panjang. Apakah menunggu memang semenderita ini?

Suatu hari, perempuan itu bangkit dari duduknya, ia sudah memutuskan sesuatu. Daripada harus menunggu, dia lebih memilih untuk menikam perasaan rindunya. Satu satu nya alasan mengapa ia menunggu.

Langkah perempuan itu membabi buta, dengan cepat ia menikam rindu yang menyamainya bertahun tahun. Akan tetapi, sesuatu yang aneh terjadi, setiap ia menikam rindu, ia juga merasa kesakitan. Sampai sampai air matanya mengalir deras

Rindu yang melihatnya tersenyum, sekarat. Rindu berguman lirih "aku adalah bagian dari dirimu yang tidak bisa kau bunuh" Perempuan itu sadar dan jatuh terduduk. Isal
k tangisnya mulai terdengar

"Bagaimana seseorang perempuan memperjuangkan rindunya?" mereka semua terdiam





Suatu desa, 25 agustus 2017
Rara Syarifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

late's fira's gram