Langsung ke konten utama

Cerita66Hari : Seorang Teman.




Hari senin, pertengahan februari, musim dingin.

Hari pertama untuk memulai project 66hari bercerita. Singkatnya ingin memulai kebiasaan untuk menulis cerita. Kenapa juga 66 hari? Banyak orang bilang, untuk membentuk kebiasaan baru, manusia membutuhkan waktu 21 hari. Tapi, katanya itu hanya sebuah mitos. Hasil penelitian menunjukkan tubuh manusia membutuhkan 66 hari untuk menciptakan habist baru dan konsisten. Bukan 21 hari. Yasudah, saya mencoba untuk menulis cerita untuk 66 hari kedepan.



Kali ini, kisah pertama dimulai dengan seseorang yang "tidak terlihat". Ini bukan kisah horor, jadi ceritanya saya punya teman yang dulu pernah dekat, dia sangat pendiam, tapi sangat rajin. Dia memang tidak pernah mengikuti daftar kepanitiaan apapun, bahkan update status di whatsapp juga jarang.

Lalu kemarin, saya berangkat kuliah bertiga dengan teman-teman saya dan ketika membicarakan natijah teman yang keluar nama dia disebut dengan hasil 2 maddah jayyid dan 3 maddah mumtaz, saya langsung shock. Keren sekali. Apalagi jurusan yang diambil adalah jurusan yang terkenal sulit. Tapi dia berhasil dengan sikap rajin-nya dan keistiqomahannya.

Dan ini yang membuat saya makin kagum dan percaya, bahwa tidak perlu selalu "terlihat" untuk "bersinar"

Matahari dan bulan sama-sama "bersinar" di situasi dan kondisi berbeda. Begitu pula manusia. Kita, tetaplah kita dalam segala situasi dan kondisi. Jika kita adalah berlian, maka kita akan tetap menjadi berlian bahkan dalam lumpur sekalipun. Maka, terinspirasi dari teman saya tadi, bahwa tidak penting ada "dimana kita", yang penting adalah "siapa kita".

Bahkan sebuah setitik kisah bisa menjadi pematik untuk kisah lainnya.




Kairo, 17 Februari 2010 12:21 CLT | Cerita66hari #1

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.