Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)
Awal pertama mengenal Mumtaza, saya mendengar dari teman angakatan saya yang sekarang sudah memulai kuliah di Mesir. Mulanya saya sama sekali tidak tertarik, karena saya juga sedang berkuliah di Universitas negri di daerah Jember. Jadi, saya hanya ber-ooh ria ketika mendengar cerita Carin, beberapa kali saya menimpali, tapi percayalah, tidak terbesit keinginan untuk mengikuti jejak dia, karena yah.. saya tau kapasitas saya, dan dalam pikiran saya, Al-Azhar itu adalah Universitas gagah, banyak sekali para syekh syekh besar yang ilmunya masya allah mengajar disana.
Apalagi ditambah dengan novel Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih, yang dimana pengenalan tokoh Anna, Azzam serta Fakhri sangat jauh dari kata “kurang”, mereka semua di gambarkan apik, berakhlaq mulia, ilmu yang banyak, tegas, penghafal qur’an, santun dsb. Tentu pribadi yang bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan dengan saya. Jadi, saya say ‘no’ untuk Al-Azhar dan Mesir.
Namun, suatu ketika, ketika liburan sbm (karena universitas saya di pakai untuk adik-adik tes sbm jadi mahasiswa di liburkan) saya pulang, dan tidak sengaja di pagi harinya abi berbicara dengan adik laki-laki tentang ke belajar ke Mesir yang di tunda sampai ia berhasil menghafalkan al-qur’an 30 juz, (dan alhamdulillah adik saya sekarang sudah berhasil dan in syaa allah akan menyusul tahun depan ke Mesir, Mohon doa-nya) saya hanya terdiam sesekali menimpali hal yang tidak penting, dan setelah makan, tiba-tiba abi saya bertanya, “Mbak mau ke Mesir?” dan tanpa berpikir saya juga menjawab “iya” mungkin begitulah cara Allah memberikan hidayah kepada makhluk-Nya.
Dari situlah saya meninggalkan jember dan memulai untuk me-murajaah ingatan saya tentang Mumtaza yang di ceritakan Carin, sesekali juga menyempatkan bertemu untuk bertanya detail tentang bagaimana serba-serbi Mumtaza.
Tanggal 18 oktober 2017 saya bertolak dari rumah ke Bojonegoro yang berjarak 7 jam perjalanan darat. Ketika disana, sudah ada 7 orang yang sedang belajar, tiga laki – laki dan empat perempuan. Alhamdulillah saya termasuk Assabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang pertama masuk Mumtaza. Dan angkatan saya adalah angkatan ke 10 dari keseluruhan Angkatan yang belajar di Mumtaza.
Baiklah, sekarang, apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza?
1. Soal – Soal seleksi dari tahun 2006/2009 – 2017
Dari banyaknya soal-soal ini, semua kami hafalkan. (tentu sebelumnya kami bahas dahulu bersama ustad. Kenapa jawabannya bisa begini, alasannya dsb). Beberapa kali ustad melakukan tryout terencana maupun mendadak untuk menguji kami, apakah benar-benar menghafal atau tidak. Hasil tryout pun tidak di letakkan begitu saja, tapi di koreksi bersama-sama dan di evaluasi. Apa yang kurang, siapa saja dan kenapa bisa begitu. Kadangkala ustad juga membuat game, yang paling tinggi nilainya akan mendapat ayam geprek dan beberapa orang dengan nilai terendah urunan untuk membeli ayam mentah dan makan bersama.
Kemudian beberapa hari sebelum ujian seleksi kemenag kami melakukan tryout besar-besar-an. Semua soal di ujikan dan itu lisan. Ustad membacakan soal tanpa embel-embel plihan ganda, sedangkan kami menulis jawaban. Kadangkala soal di bumbuhi oleh beberapa kata bahasa indonesia yang harus kami tulis bahasa arabnya. Dan ini sungguh sangat berguna, karena kebanyakan soal kemenag, tidak akan terlalu jauh dengan soal-soal yang di ujikan di tahun sebelumnya, mungkin hanya ada beberapa tambahan.
2. Buku Tahdid Mustawa/Markaz Lughoh
Jadi, untuk penunjang skill qiro’ah, kitabah dan menarjim teks berbahasa arab yang sangat berguna ketika nanti di mesir ataupun saat ujian (termasuk di dalamnya ilmu alat, seperti nahwu dan shorof), maka Mumtaza menggunakan buku ini. Buku ini adalah buku yang berasal dari Markaz lughoh yang berada di Mesir, jadi, ada banyak sekali mufrodhat bisa di hafal dari buku ini. Buku ini berjumlah 3 buah, yang dimana setiap buku memiliki mustawa atau tingkata berbeda-beda, yakni : Mubtadi’ (level awal), Mutawasith (level menengah) dan Mutaqqodim (level atas)
Kelas kita pun akhirnya dibagi sesuai dengan buku ini, ada yang baru belajar bahasa arab, maka ia akan berada di kelas Mubtadi’, ada yang sudah mengeri dasar-dasar berbahasa arab dan mampu maka berada di kelas mutawasith, begitu seterusnya.
3. Buku Hijau Mumtaza
Dalam ujian yang diadakan kemenag nanti, akan ada beberapa soal mengenai shiroh, balaghoh, fiqh dan pengetahuan dasar tentang islam lainnya. Dan di buku inilah terangkum pengetahun-pengetahuan tersebut. Jadi sudah ada di perkecil lingkaran mengenai pengetahuan tersebut. Kita tidak perlu mempelajari dari banyak buku, tapi hanya buku ini saja.
Dan untuk angkatan tahun 2019 ada dua buku baru yang di jadikan pijakan oleh Ustad Hafifi selaku mentor utama Mumtaza Center. Kenapa saya tau? Karena adik saya tahun ini juga ikut belajar di Mumtaza Center untuk persiapan ujian seleksi kemenag tahun depan. Jadi, saya masih sering berkunjung kesana, dan juga berhubungan dengan adik –adik angkatan 2019 yang bernama Ittihat.
Buku apakah itu?
Hayo, kalian langsung aja ikut dan bergabung dengan keluarga Mumtaza Center!
PS: ini belum semua, masih banyak hal yang di pelajari di Mumtaza Center, nah saya akan jelaskan di postingan selanjutnyaaaa, stay tune!
Oiya, untuk yang kepo bagaimana kehidupan belajar di Mesir, mekanisme sebelum dan saat kuliah seperti apa, bisa klik disini
Leces, @fira.syarifahs
Edited!
Karena banyak sekali yang DM ig, kirim email bagaimana prosedur untuk daftar di Mumtaza, kiranya saya akan memberi nomer telepon/WhatsApp Ustsdz Hafifi selaku pemilik dan pemimpin Mumtaza Center sekaligus alamat Mumtaza.
Mumtaza Center – Lembaga Pelatihan Bahasa Arab dan Hafalan Quran
Dsn. Bogo RT 26 RW 06, Ds. Ngumpakdalem, Kec. Dander, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur
No. HP/WA:
- +62 815-8422-6678
- +62 811-8778-656
Facebook : hafifi_hm@yahoo.com
Email : mumtazacenter@yahoo.com
Website : mumtazacenter.wordpress.com
Kpn di buka pendaftarannya? Dftrnya online atau langsung kesana?
BalasHapusBiasanya sebelum tes kemenag setiap tahun selalu dibuka. Ahsannya sih langsung ke Mumtaza. Tapi juga bisa melalui online lewat web resmi mumtaza
HapusKalo mau daftar gimana kak caranya?
BalasHapusLewat online di web resmi mumtaza. [mumtazacenter.wordpress.com]
HapusTapi kak,saya sama sekali tidak bisa berbahasa arab
BalasHapusIt's okay. Disana kita juga belajar bahasa arab. Kuncinya belajar yg rajin dan jangan cepat menyerah
Hapuscara daftar online ataupun daftar langsungnya gmna yaa
BalasHapusOnline : mumtazacenter.wordpress.com
HapusOffline : mungkin bisa langsung datang ke Mumtaza Center di bojonegoro
kak..di mumtaza center jalur masuk kemenag nya beasiswa gak??
BalasHapusBisa
HapusTapi nilai kita harus masuk kedalam 10 besar tertinggi nasional.
Angkatan 2019 mumtaza kemaren ada 2-3 anak yang masuk dapat beasiswa
Daftar ke mumtaza..langsung kesana dan langsung masuk mumtaza apakah bisa?
BalasHapusInsya Allah, bisa.
HapusLebih lanjut hubungi nomer ustd. Hafifi yang tertera di atas ya
Assalamualaikum
BalasHapusUntuk tahun 2020 pendaftaftarannya dibuka kapan ya?
Untuk prosedur pendaftarannya gimana ya?
Waalaikumsalam.
HapusSetiap saat in syaa allah. Untuk prosedur pendaftaran tahun ini bisa langsung hubungi ustadz hafifi dengan nomor di atas
Assalamualaikum,,kak brpa biaya yg Kaka kelaurkan slma di mumtaza??
BalasHapusWassalam. Biaya yg dikeluarkan (2018) sebesar 700rb per-bulan. Sekarang (2020) mungkin berbeda.
HapusDan apakah pendaftaran nya bisa kpn sja??
BalasHapusMksdnya tdk ada batas waktunya??
Iya boleh kapan saja.
HapusKakak di Mumtaza berapa lama?
BalasHapusKakak di Mumtaza center berapa lama?
BalasHapusAku di Mumtaza sekitar 8 bulan-an
HapusAssalamualaikum, apakah di mumtaza mendapatkan ijazah untuk mendaftar tes kemenag? karena ijazah SMA saya sudah berumur lebih dari 3 tahun—sedangkan di website kemenag disebutkan usia ijazah maksimal 3 tahun
BalasHapusWassalamu'alaikum. In syaa Allah, komunikasikan dengan ustadz Hafifi
HapusKk, kalo yg ke turki apa sj persyaratannya yg jurusan keagamaan
BalasHapusAssalamualaikum giman cara masuk di situ
BalasHapus