Langsung ke konten utama

Selamat Menguat.




Kadang pernah tidak sih berpikir bahwa kenapa ada seseorang yang hatinya bisa sekuat baja. Keberaniannya patut diancungi jempol, kontribusinya tidak usah ditanya lagi. Dia seperti tidak memiliki cela untuk baper, sedihnya tidak pernah terlukis, yang tampak hanyalah sebuah rona bahwa : dia manusia kuat.

Lalu kita berbalik, menatap diri kita yang di senggol sedikit saja sudah main hati, dibaikin sedikit saja sudah meleleh, tidak di perhatikan sebentar saja sudah nangis-nangis. Sebenarnya, siapa yang salah? Kita yang terlalu sensitif hatinya, atau mereka yang tidak acuh terhadap perasaannya?

Muslim yang kuat lebih di cintai oleh Allah daripada muslim yang lemah. Begitu statment yang tersebar. Hingga semakin membuat kita yang berhati lemah semakin mengkerdil. Apakah kita terlalu naif untuk diberikan perhatian? Apakah dunia ini hanya di peruntukkan bagi mereka yang berhati kuat?

Tapi, ingat lagi, kepada sebuah kisah, tentang betapa kelembutan hati seorang Ustman bin Affan mampu membuat setan malu kepadanya. Bahwa tanpa kelembutan hati, tidak akan pernah ada manusia-manusia yang menangis di setiap sepertiga malamnya. Berhati lemah dan lembut bukan suatu kelemahan, tapi ia adalah kekuatan. Kekuatan yang tidak terlihat.

Bukankah dengan hati yang sensitif kita lebih bisa memaknai al-qur'an? Seketika menangis takut saat mendengar ayat menggambarkan siksaan-nya dan seketika menangis menahan haru akibat nikmat-Nya yang tiada pernah habis.

Kamu tidak sendiri,
Tidak ada yang salah saat memiliki hati yang lembut.
Itu bukan sebuah dosa.
Kita hanya perlu lebih bersabar, untuk memaknai sebuah proses.
Sedikit demi sedikit, untuk menguat :)




Kairo, 16 April 2019 23:11 CLT | Fira Syarifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.