Minggu, 21 Mei 2017

Keburu Dongkol

Saya rasa, kebanyakan dari kita masih belum bisa menyikapi sebuah permasalahan dengan kepala dingin. Dengan sebuah kebijaksanaan. Tau – tau sudah marah duluan, tau – tau sudah kesel duluan. Dan akhirnya membuat hari yang tengah kita lalui menjadi tak nyaman, yang awalnya ingin membuat suatu karya, akhirnya tidak jadi karena keburu dongkol.


Padahal, hei. Siapa yang bertanggung jawab atas perasaan kita? Ya kita sendiri. Siapa yang memutuskan kita akan marah, kesal, sedih, malas? Ya kita sendiri. Mau sebanyak apapun jurus orang lain untuk membuat kita kesal, jika kita tak membiarkan diri kita kesal, ya kita tidak akan mungkin kesal.

Beda lagi jika kita membiarkan diri kita kesal kepada seseorang, padahal seseorang itu tidak berniat membuat kita kesal. Kita saja yang baperan. Senggol sedikit, marah. Ucap sedikit, kesal. Rasanya orang lain hidup tidak ada benarnya sedangkan kita hidup dalam segala pembenaran.


Kunci dari segala emosi dalam hidup kita adalah perasaan. Ketika kita merasa terhina, ubah saja dengan perasaan dibutuhkan, ketika perasaan kita merasa di benci, ubah saja dengan perasaan di cintai. Toh, ini hidup kita. Orang lain tidak bisa andil dalam mengontrol perasaan kita.



Probolinggo, 16 mei 2017 08:14

©Rara Syarifah

3 komentar:

late's fira's gram