“Dikatakan atau
tidak, itu tetap cinta bukan ? tak mengurangi sedikitpun nilainya”
-Tere Liye
Aku Bahagia. Aku Sedih.
Merasa sedih dan bahagia secara bersamaan. Pernahkah kau
merasakannya ? Aku merasakannya sekarang. Aku bahagia saat membaca rentetan
tulisanmu. Caramu merangkai ratusan huruf tersebut menjadi sebuah kalimat yang
indah benar – benar membuatku
terkesan. Aku bahagia, karena tanpa bersusah payah, aku bisa mengetahui
bagaimana keadaanmu setiap harinya.
Lalu, aku mulai merasa sedih karena aku hanya bisa
melakukannya secara diam – diam. Kau tau, persis seperti kucing yang mencuri
lauk besar di meja makan, takut ketahuan, takut tertangkap basah. Ya, seperti
itulah. Merasa sedih (lagi) karena hanya inilah yang bisa aku lakukan untuk
tetap berhubungan denganmu. Berhubungan tanpa bersitatap wajah, berhubungan
tanpa suara, berhubungan tanpa adanya kilas balik.
Ah, Aku adalah seorang
lelaki. Di jaman yang sudah mulai tua ini mungkin mudah saja bagiku mengutarakan
perasaanku. Namun, bukan itu pokok permasalahnnya. Pokok permasalahannya adalah
: Apakah mungkin aku memang sesuka itu terhadapmu ?. Maksudku, Aku sendiri tak
yakin atas perasaanku sendiri. Aku takut setelah aku mengumbar perasaanku –misalnya-
Aku baru menyadari bahwa rasa ini ternyata hanya sebatas rasa kagum. Akan
hilang dengan sendirinya ketika sering bersama.
Sungguh membingungkan, bukan ? Aku pun merasakan
hal yang sama.
Karena alasan itulah aku memilih untuk diam saja. Berpura
– pura acuh, tak peduli. Berpura – pura tak tau, tak paham. Sibuk berpura –
pura. Yah, sampai –setidaknya- aku merasa sangat yakin.
Karena siapapun tau, memastikan perasaan bukanlah perkara
yang mudah. Butuh kesabaran pun ketekunan untuk mendekat kepada Sang Kuasa.
Sang Kuasa ? Ya. Bukankah, Dia Sang Maha Pembolak
–
balik hati manusia pun menetapkannya ? semakin diriku mendekat kepada-Nya,
semakin mendekat pula jawaban atas segala pertanyaanku. Semakin mendekat juga
kebaikan dari-Nya dan Ridho-Nya.
Jadi, teruslah menulis. Tak peduli untukku atau orang
lain, aku akan tetap menanti tulisanmu. Karena sekali lagi hanya dengan
tulisanmu lah aku lebih mengerti dirimu.
Di penghujung senja, 02-02-2016
-Lelaki itu
Jadi berasa lelaki itu #mendadakbaper :D
BalasHapushayuh, baper XD
Hapus