Langsung ke konten utama

Mencintai Kehilangan.




“tangis yang Kau beri, membuka mataku
bahwa cinta yang sebenar cinta hanya ada SATU
karena kehilangan ini, ku mampu mendekat kepadaMu”

        Aku menyukai Autumn. Dan sekarang, aku lebih menyukainya. Daun – daun yang berguguran dan berjatuhan, lalu terbang bersama angin. Jauh –jauh sekali . . sampai sang pohon sendiri tak bisa melihatnya.


        Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, pohon yang kehilangan daun pun tak pernah membenci angin. Dari pada menangisi yang telah pergi, mereka lebih memilih untuk melepaskannya, mengiklaskannya. Mereka lebih memilih untuk mencintai sebuah kehilangan.

        Begitu pula aku. Saat ini, aku akan selalu belajar untuk mencintai sebuah kehilangan. Karena kehilangan tak melulu tentang perpisahan, kesedihan dan kegalauan. Kita tak pernah tau scenario Allah. Siapa tau dibalik sebuah kehilangan yang menurut kita pahit, terselip sebuah kebahagian yang tiada tara.

        Ketika aku kehilangan seseorang, bukan berarti Allah jahat kepadaku. Ketika Allah memberikanku tangis, bukan berarti Allah kejam terhadapku. Bukaan, sama sekali bukan. Aku yakin hal itu.

        Mengambil kutipan dari lagu Anandito Dwis yang berjudul Mencintai Kehilangan, “kita hanya perlu belajar saling melepaskan dan menerima ketentuanNya” Jika memang di takdirkan untuk kembali, sesuatu itu pasti akan kembali. Entah bagaimana caranya. Lalu jika tidak ? tenanglah, Allah maha mengetahui, mana yang terbaik untukm hambaNya.

        Sekali lagi, seperti Autumn. Daun yang berguguran yang dibawa angin tak akan mungkin kembali kedahannya. Namun, bisa jadi, angin akan membawa dedaunan itu lebih dekat dengan akar pohon, membusuk, mengendap disana, lalu tak sengaja menjadi pupuk. Membuat pohon semakin subur dan menghasilkan dedaunan yang baru nan apik.

        Jika bukan yang kau doa’kan, boleh jadi yang mendoakanmu.

       Aku bersyukur untuk kehilangan ini. Aku bersyukur, karena dengan kehilangan ini, aku semakin mengerti, bagaimana Allah menuntunku kepada jalan yang benar. Jalan menuju kebahagian haqiqi.



Rara -,

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.