Saya lagi
capek. Saya lelah. Saya males. Saya bête. Saya loyo. Saya gak punya inspirasi
buat nulis. Saya kesal. Saya benci sama wifi karena dia nyandet – nyandet mulu.
Mana lagi ada urusan penting. Aahhh ~
Kenapa saya
seperti ini ya, padahal di luar sana banyak sekali orang – orang yang tak mudah
menyerah. Kenapa saya masih mentuhankan ego ya, padahal diluar sana banyak
sekali orang – orang yang mampu mengontrol emosinya dengan baik. Kenapa saya
seperti ini, Ya Allah ?
Oh, tidak –
tidak! Seharusnya saya tak bertanya pada Allah. Seharusnya saya bertanya kepada
diri saya sendiri. Kenapa saya bisa seperti ini ?
Jari tangan
saya kembali terhenti saat menulis kalimat ini. Sudah saya bilang sebelumnya
bukan, saya tak punya inspirasi! Ide ide yang sebelumnya berkeliaran kini entah
kemana, mungkin telah terkurung bersama para koruptor. Tunggu, saya lupa,
bukannya koruptor – koruptor di negri ini masih berkeliaran bebas ? lalu,
dengan siapa ide saya terkurung ? Ah. Mungkin bersama nenek berumur 75 tahun
yang ‘dituduh’ mencuri batang – batang kayu jati.
Ah,
lihatlah. Tidak, maksud saya, bacalah. Tulisan tangan Rara kali ini sangat
tidak jelas. Tak ada intinya, dan kacau. Sekacau pikiran rakyat yang tak lagi
memikirkan masa depan negara ini, tapi memikirkan bagaimana cara mereka besok
makan, karena bahan pokok lagi – lagi harganya telah naik.
Haruskah
saya sudahi tulisan ini ? karena saya sudah lama menunggu, tapi ide masih sama.
Tak kunjung datang. Wifi saya pun masih ditahan lajunya oleh tanda seru
berwarna kuning. Ngandet !
Ahhh ~
Sekali
lagi, saya kesal. Saya marah. Saya jengah. Sejengah saat saya berjalan – jalan
di pusat kota dan melihat banyak sekali remaja yang berpacaran dan mereka
bangga. Ingin saya berteriak memakai toa masjid di depan rumah saya dan berkata
: “Hei kamu ! iya, kamu yang memakai
kerudung tetapi masih melalukan hal- hal yang diharamkan Allah ! yang mengaku
islam tapi masih saja berduaan dengan lawan jenis dan menjalani hubungan
illegal macam pacaran. Kamu jenis manusia yang tak tau malu ya, sudah dikasih
banyak waktu, fasilitas oleh Allah tapi malah meninggalkan Allah.”
Saya pun
marah kepada orang yang dinasehati namun malah membantah dan berkata “kenapa kamu menceramahiku padahal kamu
sendiri masih tak layak” Marah ! Heran ! kenapa mereka sama sekali tak
berfikir, jika semua orang menunggu sempurna seperti nabi Muhammad, maka di
dunia tak ada “amar – ma’ruf nahi mungkar” tak akan ada kalimat saling
mengingatkan. Bodoh. Ah – rasanya saya terlalu berkata kasar bukan ?
Biarlah,
bukankah berkali – kali saya telah bilang ? bahwa saya sedang marah saat ini.
Saya sedang kesal saat ini. Saya sedang sedih saat ini.
Oh,
lihatlah, orang yang berkata tak mempunyai ide saat ini malah menulis banyak
sekali kata. Ini bahkan hampir memasuki kata ke 500. Mungkin ini efek karena
negri ini. Negri yang hukumnya setajam golok. Tumpul di atas namun makin tajam
saat dibawah. Mungkin pula karena efek remaja masa kini, yang bukannya
berbicara politik dan membela yang benar. Akan tetapi malah sibuk selfie dan
membicarakan gadget terbaru.
Miris.
Sudah
cukup. Saya ingin harus men – sudahi tulisan ini. Agar tak berkepanjangan
seperti masalah politik di negri ini. Tak akan ditulis dengan nama sebenarnya.
Karena, sekali lagi hukum sangat kejam dengan orang kecil seperti saya.
Gak nyambung. pahamilah, saya sedang capek. hihi
XOXO
Rara Syarifah
-When I'm suprised because Lee Min Ho and Miss A's Suzy Dating-
ih bawahnya mbak..
BalasHapusrada ilfeel.
#korea!
Hehe, biar dah. I just want to write it.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusehemm. ehem.
BalasHapusEhem, ehem. Kenapa ? 😀
Hapus