Langsung ke konten utama

#RuangSendiri : Menjadi Diri Sendiri, Mudahkah?




Catatan kali ini adalah sedikit hasil observasi dari manusia sekitar, pergulatan pemikiran diri sendiri dan beberapa bacaan yang menemani di tengah kondisi lockdown hari kesekian. Dimana, tulisan ini mungkin lebih kepada pandangan pribadi haha.

Jujur saja, semenjak Mesir Lockdown dua minggu dan ditambah dua minggu lagi, saya jadi punya banyak sekali waktu untuk "berbicara" dengan diri sendiri tentang apa yang sebenarnya saya mau, saya impikan, saya rasakan. Juga bagaimana saya memandang diri saya, saya memandang orang lain, orang lain memandang saya, manusia memandang satu sama lain serta pemikiran manusia yang berkaitan erat dengan tingkah laku.


Dari situ saya kembali ingin menulis. Kalau mbak vinaaulia hadir dengan #proyeksipikiran-nya dan mbak gitasav dengan video beropini-nya, saya hadir dengan ... hm.. apa ya.. #RuangSendiri! [Oke emang ter-inspirasi dari lagu Tulus] (sesuka itu sama lagunyaaa 😭🙏) Wkwk pokoknya saya mau tulis apa yang jadi riuh di otak saya.

Saya bisa dibilang punya kesempatan bertemu dengan banyak manusia. Dari sekian banyak itu, saya mengamati [yang juga bisa terjadi kepada saya sendiri] ada beberapa mempunyai tingkah laku yang berbeda disatu kondisi, mari kita sebut si A. Ada pula yang bersikap konsisten, mari kita sebut si B. Dengan contoh kasus : A dan B diberi kesempatan untuk berbicara di depan khalayak ramai.

Si A kadang besikap semangat kadang bersikap ogah-ogahan. Singkatnya : labil. Lalu si B selalu bersikap semangat. Konsisten. Dari sini saya bertanya-tanya, bahkan kepada diri sediri yang kadang bersikap labil. "Kenapa bisa terjadi?"

Karena kita masih belum mempunyai pemikiran yang tertanam kuat dan mengakar. Pemikiran yang labil itu bagai pohon tinggi namun tidak ditopang dengan batang yang kokoh. Akhirnya, setiap ada angin yang lewat ia cenderung mengikuti arah angin bermuara. Tidak konsisten.

Celakanya, pemikiran ini yang akan meng-cover kepribadian manusia. Ketika pemikirannya labil, ia akan menjadi pribadi yang labil. Ketika pemikirannya kuat, ia akan menjadi kepribadian yang kuat. Lalu, apa hubungannya dengan judul tulisan ini? "Menjadi diri sendiri, mudahkah?" Yaa.. gimana ya, karena untuk 'menemukan' diri sendiri, untuk menjadi diri sendiri kita harus sudah selesai dengan pemikiran kita. Sehingga kita bisa dengan mudah menentukan tujuan, menentukan sikap, menentukan karakter dan Olalaa~ you've found yourself!

Makanya, step pertama untuk menjadi diri sendiri adalah menemukan pemikiran yang tepat. Pemikiran yang sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia, memuaskan akal dan menentramkan hati. Sudahkah menemukan pemikiran seperti itu? Jika belum, terus cari ya. Karena air yang menggenang itu lebih berpotensi untuk kotor daripada air yang mengalir.

Kemudian muncul pertanyaaan, "mudahkah?" Oh jelas tidak. Tidak ada hal yang mudah di dunia ini gengs. Kudu ada proses, dalam proses itu ada sabar dan belajar.

Yah, kalo boleh cerita menulis ini juga termasuk dalam proses "menjadi diri sendiri" versi saya sih. Temen-temen yang sedang mencari, semoga segera menemukan. Temen-temen yang sedang dalam proses "menjadi" semoga selalu dikuatkan. Sedang teman-teman yang literally, di titik "proud to myself" wow congrats! 🥳 semoga bisa menginspirasi yang baik dan menjadi manfaat bagi manusia sekitar.

Well, udah sih sampe disini aja. Sampai bertemu di #RuangSendiri selanjutnyaaa~♡




Kairo, 28 Maret 2020 // 23:28 clt.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.