Selasa, 10 September 2019

[#Menahan Takdir Series] #3 What is Love?


"Aku membenci diriku setelah kehilanganmu"

--


[Keanu]

Aku dimarahi habis-habisan!

"Kak! Please, aku nggak habis pikir dengan pemikiran kakak, jadi maksud kak Ken itu gimana? Kakak suka sama Mbak Kayra tapi malah membiarkan dia pergi?"

Perempuan berkerudung hitam di hadapanku ini adalah adik kembaranku, Senja namanya. Jangan tanya kenapa nama kami tak sama, aku sendiri tidak tau, ditambah dengan wajah yang tidak mirip seperti anak kembar lainnya, banyak sekali yang meragukan bahwa kami bersaudara.


Watak kami juga sangat berbeda, bahkan 180 derajat. Aku pendiam dan serius, sedang Senja cenderung banyak berbicara, kadang pula secara blak-blak an dan tidak di filter. Aku yang sabar, dan Senja yang pemarah. Tapi semua sifat jeleknya sudah banyak berubah semenjak ia mengikuti kajian yang diadakan seminggu sekali bersama kakak rumahnya.

Namun tentu saja, manusia tidak semudah itu berubah. Buktinya, ia masih hobi marah-marah, sepeti hari ini. Ia tiba - tiba saja mengajakku bertemu di rumah makan Indonesia yang tak jauh dari flat-nya.

"Kak! Kakak dengerin aku gak sih?"

Aku mengangguk, "iya kakak denger"

Senja menghela napas, ia kemudian duduk dihadapanku, "Kakak suka kan sama Mbak Kayra?"

Aku mendongak, menatap balik Senja, kemudian tersenyum tipis, "Kakak suka, tapi kakak belum siap"

"Terus kenapa kakak deketin sih! Itu namanya mainin perasaan perempuan. Coba bayangin aku dimainin sama laki-laki, apa kakak terima?" Cerocos Senja, entah mengapa setiap kalimat yang dikeluarkan dari bibirnya selalu naik beberapa oktaf.

"Dek, dengerin. Ini penjelasan terakhir kakak. Kakak bukan mempermainkan perasaan Kayra. Sejak awal, hubungan kita memang sebatas organisasi. Apa salah kakak jika dia yang membawa perasaan dalam hubungan kita? Lagipula, kakak belum siap berproses dengan siapapun." Ucapku tegas.

Senja memalingkan wajahnya dari pandangaku. Ia jelas kesal. Dan aku bisa mengerti. Bagaimanapun Kayra adalah perempuan yang paling Senja sayangi sejak menginjakkan kaki di tanah perantauan. Ia bahkan lebih dahulu mengenal Keyra sebelum aku mengenalnya. Jelas saja, aku paham. Hanya saja.. aku merasa tidak sanggup.

"Yasudah, aku mau pulang aja"

"Nggak jadi makan dulu?" Tanyaku heran

"Nggak perlu! Aku udah kenyang" Jawab Senja ketus, ia kemudian bangkit dan pergi meninggalkanku. Aku hanya bisa melihat sosoknya hingga hilang di balik pintu. Ah, lagi-lagi aku harus makan sendiri.

---

Aku takut untuk dicintai.

Itu adalah alasan yang sebenarnya kenapa setelah mengetahui Kayra menyukai aku malah mendorongnya menjauh. Disamping itu juga ada batasan-batasan interaksi antara perempuan dan laki-laki yang harus dipatuhi dalam islam. Bukan aku tidak memikirkan perasaan Kayra, bahkan aku sangat memikirkanya hingga tak ingin dia terluka karena bersamaku.

Aneh, bukan?

"Ente lagi ada masalah, Ken?"

Aku tertawa, melihat Affan tiba-tiba duduk di depanku, "enggak ah, lagi mikir beberapa proker aja"

Kini giliran Affan yang ganti tertawa, "bohong terusss"

"Kayra, ffan. Aku sebenarnya ingin menikahi dia."

Affan mengangguk, "terus?"

"Aku takut dia tidak bisa menerimaku apa adanya. Aku takut ketika dia mengetahui apa yang sebelumnya tidak terlihat, ia akan pergi. Aku takut dia terlalu berharap dan terlalu mencintaiku, sedang aku tidak sebaik itu" aku menghela napas, "dan entah ya, tapi aku malah membenci diriku setelah aku melepas dan kehilangan dia. Benci aku yang tidak produktif"

Aku mendongak, menatap Affan yang gantian mentapku tidak percaya. "Ini serius seorang Keanu ngomong kayak gini? Seorang ketua senat FDSI? yang pinternya sampe ke telinga masisir yang bahkan baru datang?"

"Setiap manusia punya cela, ffan" lirihku.

"Iya, tapi aku tidak mengka kalo cela ente mencakup hal semacam ini." Affan berhenti sebentar "Ken, yang namanya cinta tuh ga bersyarat. Lagipula, cinta manusia memang tidak selamanya bukan? Karena itulah, ketika kamu jatuh cinta dan ingin berproses dengan seseorang, libatkan selalu Allah. Biar Allah yang jaga. Kamu tugasnya berusaha saja. Jangan karena memenuhi ekspetasi orang yanb kamu cintai dan mencintaimu, tapi ekspetasi Allah" Affan menggaruk rambutnya yang kuyakin tidak gatal,

"Gini deh, singkatnya. Manusia tinggal dan pergi dari hidupmu itu bukan salah kamu. Tapi memang begitulah cara Allah mengajarimu untuk bertumbuh. Jadi, jangan terlalu terbebani dengan hal yang thabi'i, hal yang memang seharusya terjadi, dan kamu, tidak bisa menahan takdir itu kan, Ken?"

Dan setelah kalimat terakhir Affan selesai aku merasa ini adalah masa paling bodoh selama 22 tahun aku hidup. Benar, untuk apa aku memusingkan hal-hal yang telah Allah tetapkan? Bukankan aku seharusnya fokus dengan lingkaran yang bisa aku usahakan dan bisa diubah?

Aku tersenyum, "Syukron, Bro!"

Tanganku segera mencari ponsel pintarku, dan mengetik sebuah nama.

To. Bunda ❤

Assalamu'alaikum. Bunda, Keanu minta ijin untuk berproses dengan seseorang.

...






@fira.syarifhs
Link untuk part 4 klik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

late's fira's gram