Langsung ke konten utama

Kisah Baru : Moonrise






Jadi beberapa hari ini kepikiran, selama ini ketika menulis sebuah novel saya cenderung mencari seorang tokoh di dunia nyata yang bisa menjadi inspirasiku, yang setidaknya bisa menggambarkan dengan baik tokoh dalam novel saya itu.

Sudah beberapa bulan, tapi kok, jadi stuck di tempat? Akhirnya saya tidak sengaja membaa serial warna milik mbak Dea Mahfudz. Dan saya benar-benar jatuh cinta. Seketika saya melupakan semua novel yang saya garap dan ingin fokus membuat novel terbaru ini.


Kali ini tidak lagi melibatkan manusia nyata. Kali ini benar-benar pure dari imajinasi. Saya harusnya melebarkan imajinasi di ranah fiksi, bukan? Lagi pula dengan membawa manusia nyata sebagai inspirasi, jujur membuat saya terkekang dalam menulis. Tidak bebas.

Dan saya putuskan untuk update di wattpad. Silahkan yang mau berkunjung, akunnya : firasyarifahhh (h nya ada 3 ya)

Cerita ini tidak akan fokus dengan satu orang saja. Tapi 6 orang dengan latar yang berbeda-beda namun bisa berteman dan sharing pemikiran tanpa menghakimi satu dengan yang lain. Mau cerita aja sih, bahwa setiap orang membawa duka dan lara dengan tingkat yang berbeda.

Juga bagaimana setiap orang menyelesaikan masalahnya dengan segala ambisinya.

Ah, menulis ini seketika membuat saya excited. Doakan semoga istiqomah ya!

Soalnya kadang saya banyak alasan, padahal katanyya saya suka nulis. Maka, sebenarnya ketika lelah, obatnya menulis kan? Tapi saya malah buka ig dan kepoin akun-akun yang sebenarnya bukan malah bikin semangat, tapi bikin iri. Ah, dasar aku.

Pengen uninstall tapi masih ada (@manuskrip.millenial) yang menjadi project jumbo bersama sahabat saya, hmm. Alhasil saya kudu pinter-pinter ngambil waktu. Belum lagi Mesir sekarang lagi panas-panasnya eoy! Gila kemaren saya sampai mimisan. Padahal di Indonesia jarang-jarang kan tuh.

Ah, sudah deh. Sampai disini dulu ngocehnya.
Wkwkwk.
Doakan ya teman-teman!





Kairo, 17 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.