Malam tadi, sehabis sholawatan saya bercerita dengan teman dekat saya. Saya mengawali cerita saya dengan satu kalimat saja, "ref, kenapa ya, manusia itu mudah sekali berubah" teman saya yang mendengar itu hanya tertawa, "jadi ini yang kamu bilang penting?" Saya mengangguk "iyalah" Dia terdiam sebentar, sambil menatap depan "soalnya Allah maha membolak-balikkan hati" Kali ini saya yang diam "tapi kan manusia punya kuasa buat mengatur perasaannya, ref" "Tapi Allah yang punya kuasa penuh, makanya kita berdoa kan 'ya muqollibal qulub stabbit qulubuna ala dinnik' ya kan?" "berarti.." saya berpikir sejenak "kamu bisa benci aku dong suatu saat nanti?" Dia menggangguk mantap, "ya.. Bisa jadi" Saya menggagguk paham, kemudian perbincangan kita berlanjut, tentang apa saja, dia tertawa saya juga tertawa, tapi entah pemikiran saya tidak disana bersama dia, pemikiran saya hanya berputar-putar di ...