Langsung ke konten utama

Rindu.





Satu. Rindu. Cuma itu.

Aku tidak tau bagaimana menuliskannya sekarang, rasanya banyak sekali kata – kata yang berserakan di otakku, namun sepertinya rindu telah menghalangiku untuk merangkainya menjadi kesatuan kalimat yang padu. Aku tidak bisa berfikir lagi, aku merasa diriku lebih melankolis saat kau tidak ada lagi, aku .. ah, aku tidak tau.


Satu. Rindu. Aku menunggumu.

Aku menunggu. Menunggu dalam tempo waktu yang tidak kuketahui ujungnya. Entah akan berakhir bahagia atau tidak, aku akan tetap menunggumu. seseorang yang bahkan tidak kuketahui nama dan dimana ia berada sekarang. ambigu. tidak apa, begitulah rahasia menunggu. Kau tau, kadangkala ada hal yang sangat kita inginkan, namun bukan yang terbaik untuk kita. Hanya Allah yang maha mengetahui.

Karena sang pencipta jugalah, aku berada disini. Memilih untuk menuliskan rinduku daripada menyatakannya langsung kepadamu.


Sekarang, aku ingin focus memperbaiki diri, menghilangkan ego yang tak seharusnya ada, melejitkan potensi yang mungkin berguna di masa mendatang, dan yang paling penting, mendekatkan diri kepada-Nya. Aku berharap kau melakukan hal yang sama denganku. Karena orang – orang yang bertujuan sama, akan di pertemukan di di jalan yang sama. Dan bukannya tidak mungkin Allah akan mempertemukan kita.

Tidak banyak yang bisa kulakukan selain mendoakanmu. Sebab diantara kita bukan siapa – siapa. Perasaan yang kita miliki tak lantas membuat kita saling memiliki, bukan ?




Rumah, 28 April 2016 | ©Rara Syarifah

Komentar

  1. Bismillah.. semoga istqomah mbak fir.. :)

    BalasHapus
  2. Setidak nya menunggu mu juga di tunggu . la aku ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kata siapa ? aku bahkan tidak tau siapa yang kumaksud di dalam tulisan di atas haha :')

      Hapus
    2. Kata aku .
      Tidak kah setiap kau menulis kan 'kamu' ada seseorang yg terbayang ?

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.