Langsung ke konten utama

Tulisan #3 : Jika Kau Iri Maka Kau Kalah.




Seseorang pernah berkata, jika kau iri maka kau kalah. Dan saya setuju dengan pernyataan tersebut. Karena itulah, semenjak saya mendengar kalimat tersebut, saya tidak pernah iri lagi. Tentu iri di sini bukanlah iri dengan kebaikan orang lain. Itu konteks yang berbeda. Jika dalam hal kebaikan kita harus iri, istilahnya berlomba – lombalah dalam hal kebaikan.

Bahkan sahabat nabi sekaliber Abu Bakar dan Umar pun sering merasa iri satu sama lain. Umar iri kepada Abu Bakar yang selalu memberikan infaq yang lebih dari dirinya. Pun sebaliknya, begitu pula Abu Bakar. Dan iri dalam hal seperti inilah yang dianjurkan. Selebihnya ? Tidak.

Kita tidak boleh iri kepada siapapun.

Mengapa ? Karena Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hamba yang Ia ciptakan.

Pada dasarnya, apa yang kita miliki sekarang adalah hal yang terbaik untuk kita dan apa yang orang lain punya adalah hal terbaik untuk mereka. Sikap yang kita lakukan adalah Menerima dan merasalah cukup. Se-simple itu sebenarnya. Karena yang berlebihan selalu menghantarkan kita kepada sesuatu yang buruk.

Maka ketika orang lain memiliki mobil baru, kita tidak akan ribut untuk membeli mobil baru pula. Ketika orang lain mendapatkan tas baru yang mahal kita tidak akan sibuk membeli tas baru yang bernominal sama. Bukankah dengan begitu hidup akan terasa lebih ringan ? Jika kita terus membanding – bandingkan milik kita dengan milik orang lain, merasa iri karena dia bisa mendapatkan hal yang kita inginkan dengan mudah, sedang kita harus bersusah payah. maka, percayalah, tak aka nada kata tenang dalam hidup kita.

Jika kau iri, Maka Kau Kalah.

Selain kalah dengan hawa nafsu kita sendiri, kita kalah kepada musuh besar kita, Setan. Setan yang terus membisikkan hal – hal yang buruk dan bercabang kejahatan. Kita tentu tidak ingin merasa kalah bukan ? maka dari itulah, mulai sekarang, bersihkan diri, bersihkan hati. Hidup di dunia ini hanya sementara, yang kita miliki pun bukanlah milik kita.

Sekali lagi, Jika Kau Iri Maka Kau Kalah.

kau tak ingin mengalami kekalahan, bukan ?







Rumah, 09 Maret 2016 | ©Rara Syarifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raef - No One Knows But Me

Awalnya lagu ini sering di putar lewat sound asrama di pagi hari, lama lama, gak tau kenapa aku suka sama lagu ini. hihi Langsung deh aku cari liriknya di google. setelah baca, waw ~ excited banget ternyata. jadilah lagu ini jadi lagu pertama yang aku putar ketika buka lepi. apalagi melodinya yang rada mellow, langsung ngingetin aku atas kebesaran Allah. Recommend banget deh, 

Apa saja sih yang di pelajari di Mumtaza Center, Bojonegoro? #1

Bagi temen-temen yang mempunyai cita-cita belajar keluar negri, apalagi Timur Tengah, Turki ataupun Malaysia pasti mencari-cari mediator yang sekiranya memumpuni untuk membantu kita dalam lulus ujian selesi yang diadakan oleh kemenag. Dari banyaknya mediator di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Mumtaza Center yang terletak di Bojongoro, Jawa Timur. Kebetulan saya adalah satu alumni-nya di tahun 2018, angkatan Arroid, dan Alhamdulillah saya bisa berangkat dan menjadi mahasiswi Al-Azhar, Mesir. (walau sekarang masih dalam waktu menunggu karena terkendala visa yang belum selesai di acc oleh pihak Mesir)

[REVIEW]IOI-DOWNPOUR

                     Saya adalah tipe orang yang tidak suka dengan lagu-lagu yang liriknya receh dan tidak mengandung makna yang dalam, bahkan jika itu lagu yang sedang populer belakangan ini, saya memilih tidak peduli. Saya lebih menyukai lagu yang mempunyai arti dalam, tidak peduli terkenl atau tidak.                    Dan untuk lagu ini, Mungkin sebenarnya sudah lama banget sejak lagu ini muncul, tapi lagu ini benar – benar tidak kuno. Serius. Sebelum me-review lagunya, ijinkan saya menuliskan beberapa basa-basi tentang lagu ini. Jadi, lagu ini adalah lagu perpisahan dari girlband korea yang bernama IOI.