Malam ini, ada banyak sekali kosa
kata yang bertebaran liar di dalam otakku. Banyak. Banyak sekali. Sebanyak
dedaunan yang jatuh dan terbang tertiup angin. Sebanyak rintikan air hujan yang
terjatuh ke atas tanah. Sebanyak rasa bersalahku, kepadamu. Yang dari semua
itu, intinya : tidak terhitung.
Asal kau tau, aku benar – benar
menyesal. Tapi, sungguh. Setidak-inginnya diriku, jika Allah megatakan tidak,
aku bisa apa ? kau jelas tau, ini bukan hanya tentang diriku, dirimu pun juga
ikut andil dalam pengambilan keputusannku. Begitu banyak salah, aku
menyadarinya. Karena itulah aku ingin berubah. Melakukan perubahan ke jalur
yang lebih baik tentunya. Ku harap kau juga begitu.
Aku minta maaf.
Aku ingin meminta maaf.
Sekali lagi, maafkan aku.
Aku pernah membaca suatu kalimat, “Ketika
seseorang rela yang melepaskan sesuatu karena Allah, Allah pasti menggantinya
dengan yang lebih baik”, tanpa dijelaskan lebih mendalam, aku rasa kau
mengerti tentang kalimat diatas. Dan jangan kira aku tidak merasa berat. Aku bahkan
tidak bisa menghitung berapa kali diriku mengembuskan nafas panjang. Ini benar
– benar berat untukku. Ya, segala hal memang terasa berat saat pertama
dilakukan, bukan ?
Maaf. Maaf.
Ada hal yang memang harus diajuhi,
bukan karena kau egois. Tapi karena kau paham. Mendekat akan menciptakan luka
yang lebih. Belajarlah dari matahari. Ia menyayangi bumi. tapi ia tau mendekat
padanya akan membuatnya hancur*).
Diluar sana, ada banyak orang yang
berjuang untuk menjaga hati. Menjaga interaksinya. Mereka sama letihnya dengan
kau dan aku. Namun, jika mereka berhasil melewatinya, kau dan aku pun bisa.
Rumah, 12 Januari 2016 | ©Rara Syarifah
*)Quotes Salim A.Fillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar